3 Gaya Jokowi Promosikan Ahok: Layak Nyapres Hingga Insting Kuat

3 Gaya Jokowi Promosikan Ahok: Layak Nyapres Hingga Insting Kuat

- detikNews
Selasa, 17 Des 2013 06:04 WIB
3 Gaya Jokowi Promosikan Ahok: Layak Nyapres Hingga Insting Kuat
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pemimpin pilihan warga Ibu Kota. Keduanya kompak dan gemar saling memuji.

Selama setahun memimpin, Jokowi dan Ahok sama-sama jumpalitan menyelesaikan problematika di Jakarta. Mereka terus berupaya merealisasikan janj-janjinya. Nama keduanya juga dilirik menjadi capres potensial di Pilpres 2014.

Jokowi punya pendapat sendiri tentang figur Ahok. Ia menilai rekannya sangat layak menjadi pemimpin bertaraf nasional. Ahok, kata Jokowi, juga jempolan dalam bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 3 gaya Jokowi promosikan Ahok:

1. Layak Maju Capres

Tak hanya nama Jokowi yang kuat di berbagai survey pencapresan 2014. Pasangannya memimpin DKI, Basuki Tjahaja Purnama, juga sempat disebut sebagai calon potensial calon presiden 2014. Lalu apa tanggapan Jokowi?

"Sangat layak Pak Ahok maju capres," kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2013).

Jokowi tak mempermasalahkan nama wakilnya ini muncul dalam bursa pencapresan. Ia berdalih setiap orang berhak untuk dicalonkan.

"Hak memilih, hak dipilih kok, kan boleh," sambung mantan Walikota Solo ini.

Lalu apakah ia akan memberikan dukungannya pada Ahok jika betul-betul dicalonkan? "Kalau itu saya nggak mau komentar, hehehe," ujarnya singkat.

2. Dua Jempol Jadi Pemimpin

Berduet memimpin DKI Jakarta rupanya tak membuat Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lantas bersaing. Bila biasanya Jokowi digadang-gadang berbagai pihak untuk melaju di tingkat nasional, Ahok juga sering disebut.

"Pak Ahok layak (jadi pemimpin tingkat nasional), layak, pokoknya layak," sebut Jokowi seraya mengacungkan kedua ibu jarinya usai malam penganugerahan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) di Graha Niaga, Jl Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2013) lalu.

Pada malam tersebut, Wagub Ahok menerima penghargaan sebagai tokoh yang aktif melawan korupsi. Sementara itu Jokowi telah menerima penghargaan yang sama pada tahun 2010 silam.

"Pak Ahok orangnya tegas, bersih. Terbukti kan ini beliau dapat penghargaan ini nih, dan Pak Ahok orangnya berani," ujarnya.

Menanggapi penilaian pasangan duetnya tersebut, Ahok juga mengapresiasi Jokowi. Ia kemudian berkelakar andaikan dirinya juga dicapreskan.

"Bagus dong kalau Pak Jokowi bilang saya begitu, cuma gimana mau nyapres orang saya saja nggak punya partai? Lagian juga kalau nyapres saya lihat-lihat juga kalau Pak Jokowi maju ya saya enggak. Udah pasti kalah sayanya, hahaha," jawab Ahok saat diwawancara terpisah.

Menurutnya lebih baik jika Jokowi benar dicapreskan maka tidak berduet dengannya. Ia berpendapat bahwa setidaknya ada salah satu antara Jokowi maupun Ahok yang harus membangun DKI Jakarta hingga tuntas.

"Nanti dimarahin sama orang Jakarta kalau dua-duanya maju, kan biar enak tuh yang satu di Merdeka Utara (Istana Negara) nah yang satu lagi di Merdeka Selatan (Balai Kota), itu baru tuh bisa membangun," tandasnya.

3. Insting Lebih Baik

Sejak 15 Oktober 2012, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama resmi berduet sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Selama 1 tahun bekerja, Jokowi mengakui ada perbedaan gaya dengan Ahok.

Jokowi mengatakan, salah satu perbedaan sikap antara mereka yaitu dalam cara mengganti pejabat seperti kepala dinas. Menurutnya, Ahok merupakan tipikal orang yang tegas dan balk-blakan sebelum mencopot anak buahnya.

"Saya ini beda sama Pak Ahok. Pak Ahok tuh kalau besok ada pejabat yang mau dicopot hari ini dimarah-marahin, bla..bla..bla..," ujar Jokowi saat menjadi pembicara dalam dialog di Kampus Widuri STISIP, Palmerah, Jakarta, Jumat, (27/9/2013).

Sedangkan dirinya, lanjut Jokowi, tidak mau marah-marah sebelum mencopot anak buahnya. "Kalau saya nggak perlu dimarahin, tapi besok, tahu-tahu hilang aja. Gitu saja," kata Jokowi.
Halaman 2 dari 4
(aan/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads