"Saya sebut saja ya, enam kepala daerah ini Solo yang dulu, sekarang dia pindah ke Jakarta. Tapi Solo sekarang masih sama. Terus Surabaya, Pekanbaru, dan Palembang. Tapi Palembang yang dulu, yang sekarang sedang pusing dengan KPK. Yang terakhir Bandung yang sekarang," ujar Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bidang Advokasi Joko Setyowarno dalam diskusi Polemilk tentang 'Bencana di Rel Kereta' di Warung Daun, Cikini, Jakpus, Sabtu (14/12/2013).
Menurut Joko, ada lebih dari 500 kepala daerah dari tingkat provinsi, hingga kabupaten dan kotamadya. Sayanganya, hanya 6 pemda tersebut yang memiliki perhatian terhadap transportasi publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ukurannya, mereka membanggakan kalau daerah mereka punya flyover, jalan melingkar. Jadi mereka selalu bicara transportasi," tuturnya.
Anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono menambahkan, jika diseleksi lagi kepada kebijakan, jumlah kepala daerah yang benar-benar memberi perhatian pada transportasi publik sangat sedikit.
"Itu kan mereka hanya bicara-bicara saja. Tapi lihat bagaimana policy transportasinya," ucap politisi PDIP ini.
(rmd/gah)