Pertemuan itu terjadi pada akhir tahun 2012. Tarnedi yang tengah belajar bahasa Inggris dihadapi oleh cibiran rekan kerja dan tetangganya. Akan tetapi, pesan yang disampaikan sang profesor membakar semangatnya untuk tetap belajar di tengah cemoohan.
"Aneh, itu pakar hukum UI, orangnya sudah tua tapi kasih semangat ke saya. All men are equal before the law, jadi kamu jangan takut kalau benar. Begitu dia bilang ke saya," kata Tarnedi saat dijumpai detikcom di kediamannya, Jalan Jati Kramat, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia samar-samar bilang ke saya begitu. What is the meaning Prof? Dia jawab, jangan takut kalau benar, walau pahit kita harus apa adanya," ujar Tarnedi menirukan si profesor.
Setelah menurunkan kembali si profesor di Jati Asih, Tarnedi menuliskan kata-kata tersebut ke dalam buku catatannya. Sesampainya di rumah, Tarnedi membuka kamus dan menuliskan artinya.
"Saya ingin belajar, walau saya banyak dikatain gila, sudah tua ngomong bahasa Inggris, karena itu bodo amat," papar Tarnedi memahami pesan si Profesor.
Tarnedi merindukan profesor itu, sudah sekitar 8 bulan berlalu sejak terakhir ia mengantarkannya. Pesan ini yang membuat Tarnedi tak malu berbicara bahasa Inggris kepada siapa saja walau lawan bicaranya tak mengerti sekali pun.
(vid/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini