Makassar - Lantaran mendapat laporan adanya bom yang ditanam di bawah tanah, Polresta Makassar Barat yang dibantu oleh Tim Jihandak Polda Sulsel menyisir sebuah rumah kontrakan di Jl Serigala No 80, Makassar, Rabu (24/11/2004) Puluhan polisi yang tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WITA, mengagetkan puluhan warga yang bermukim di tempat tersebut. Bahkan warga yang mengontrak di rumah itu terkejut dengan kedatangan para Tim Jihandak, lengkap dengan alat pendeteksi bomnya. "Saya tidak tahu menahu. Ya kaget saja, tiba-tiba saja dikabarkan ada bom. Saya kan hanya ngontrak," ujar Bahar, salah seorang pengontrak rumah. Penyisiran ini berawal dari laporan Drs Matta, pemilik rumah itu. Seingat Matta, beberapa tahun yang lalu, pemilik pertama dari rumah tersebut pernah menanam amunisi di dalam rumah. Namun, Matta sudah tidak mengingat letak persis amunisi itu ditanam. Menurut Matta, amunisi itu ditanam oleh Kapten Irawan, seorang perwira TNI, yang juga pemilik pertama dari rumah itu. Setelah dilakukan penyisiran dengan memakai alat pendeteksi bom yang mampu mendeteksi bom yang berda di bawah tanah, polisi tidak menemukan apa pun. "Kami hanya menyikapi laporan, yang mengingat kembali bahwa di rumah ini pernah ditanam bom dan amunisi," ujar AKBP Pudiyo, Kapolresta Makassar Barat, yang ditemui di lokasi.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini