Pria ini protes karena ditilang akibat menerobos jalur bus TransJ.
"Berapa? Berapa? Diselesaikan di sini saja," katanya kepada polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita nggak terima itu. Selesaikan semua di pengadilan," ujar salah satu polisi.
"Bayarnya berapa?" tanya pria itu.
"Itu tergantung hakim yang menentukan," ucap polisi.
Selain pria itu, puluhan pengendara motor juga terkena razia penerobos busway di Kota Tua. Mereka menyerobot busway karena malas melewati jalur semestinya.
Jika melewati jalur biasa, maka pengendara harus melewati kawasan Museum Fatahillah. Untuk melalui kawasan itu, mereka harus menempuh jarak 4 km dan rawan kemacetan.
"Kalau lewat jalur biasa terlalu lama. Jalannya jauh banget, ibaratnya 3-4 kali lipatnya. Kalau terobos busway cepat," ujar Imam (47), pengendara dari Jembatan Lima yang akan menuju Mangga Dua, kepada detikcom.
Kasatlantas Metro Jakbar AKBP Ipung Purnomo kepada detikcom menyatakan alasan penyerobot busway karena ingin cepat sampai.
"Kebanyakan alasannya karena ingin cepat-cepat. Mereka yang menerobos umumnya dari Glodok menuju Mangga Dua Square," kata Ipung.
Polisi menilang pengendara motor dalam rangka Operasi Zebra Jaya. Operasi ini digelar 28 November hingga 11 Desember mendatang.
(nik/nrl)