Asmara Tomy dan Tante Heny, Berawal dari Pijit Berakhir di Koper Maut

Mayat dalam Koper

Asmara Tomy dan Tante Heny, Berawal dari Pijit Berakhir di Koper Maut

- detikNews
Sabtu, 07 Des 2013 09:41 WIB
Asmara Tomy dan Tante Heny, Berawal dari Pijit Berakhir di Koper Maut
Jakarta - Sebuah koper berisi mayat ditemukan di Kali Ciruyup, Bogor pada akhir pekan lalu. Sepekan berselang, identitas jasad dan pelaku pembunuhan terungkap. Sebuah kisah asmara antara keduanya ikut tersibak.

Jasad perempuan yang diketahui bernama Heny atau akrab disapa oleh orang yang mengenalnya sebagai Tante Heny itu ditemukan di dalam koper dan mengapung di Kali Ciruyup, Sabtu (2/11/2013) lalu. Pada mayat perempuan berusia 73 tahun itu, ditemukan adanya 20 luka tusuk di sekujur tubuhnya.

Setelah melakukan pengusutan, polisi menangkap Suherman (31) alias Tomy, tersangka pembunuh Tante Heny pada Kamis (5/12). Warga Petukangan, Jakarta Selatan ini ditangkap di tempat kerjanya di Plasa Senayan. Informasi mengenai latar belakang pembunuhan itu pun tersibak. Apa saja?




Berawal dari Tempat Pijat

Kisah berawal 3 tahun silam. Kala itu, Tante Heny menggunakan jasa Tomy yang merupakan salah satu terapis yang bekerja di salah satu mall yang ada di kawasan Jakarta Selatan.


Dari pertemuan itu, hubungan keduanya berlanjut. Tomy sering bermain ke kos Tante Heny di kawasan Cipete.

Tante Heny yang tinggal sendirian di kos-kosan mewah di daerah Cipete, Jakarta Selatan kerap dijemput oleh Suherman.

"Dia (Tomy) pernah ke sini. Tapi jarang juga sih, terkadang sebulan dua kali datang untuk menjemput Ibu Heny," ujar petugas keamanan kos-kosan, Syam kepada detikcom, Jumat (6/12/2013).

Di kos-kosan bertarif Rp 2,7 hingga Rp 3 juta tersebut, telah dibuat peraturan tamu lelaki hanya boleh ditemui di lobi atau ruang tamu. Apabila ada yang ingin masuk kamar, pintu harus dibiarkan terbuka.

Berlanjut ke Hubungan Spesial

Dari pertemuan-pertemuan itu muncul hubungan asmara di antara keduanya. Jalinan tali kasih bertahan sampai tiga tahun lamanya.

"Hubungan berlanjut 3 tahun dan berlanjut ke hubungan spesial," kata Kabid Humas Polda Metro Kombes Rikwanto.

Tante Heny Mengancam Melapor Polisi

Di tengah jalinan asmaranya dengan Tante Heny, Tomy emosi. Hal itu disebabkan karena Tante Heny mengancam akan melaporkannya ke polisi.

"Dia ancam saya mau melaporkan ke polisi, karena udah melecehkan dia, memijat di luar tempat kerja," ujar Tomy kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Tomy mengatakan, dirinya sering diminta datang ke kost korban di Jalan MPR Raya, Cilandak, Jakarta Selatan sejak perkenalannya di tahun 2010. Sejak itu hubungan keduanya semakin dekat, dan terjalin hubungan asmara.

"Saya sering diminta datang terutama kalau saya sedang libur kerja," imbuh Tomy.

Tersangka diminta datang ke kost korban. Saat itu, tersangka sedang tidak bekerja. "Kemudian dia menyuruh saya untuk tidak masuk kerja besoknya, padahal saya kan harus bekerja. Kalau sudah libur, jangan libur lagi, prosedur di tempat saya kerja begitu," jelas Tomy.

Permintaan korban ini kemudian ditolak oleh tersangka. Korban pun marah, hingga akhirnya terjadi cekcok mulut.

Mayat Tante Heny Dimasukkan ke Koper dan Dibuang

Gara-gara amarahnya itu, Tomy menghabisi nyawa Tante Heny. Dia menusuk perempuan berusia 73 tahun itu sebanyak 20 kali.

Tante Heny dibunuh terapis ini di tempat kos korban di Jalan MPR, Cilandak, Jakarta Selatan. "Tersangka diminta datang oleh korban ke kosannya, di situlah korban dibunuh," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Korban dibunuh oleh Tomy pada tanggal 2 November 2013 atau 5 hari sebelum mayatnya ditemukan di dalam koper di Sungai Cirunyup, Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 7 November 2013.

Usai menghabisi nyawa Heny, tersangka kemudian membersihkan darah yang berceceran di kamar kost korban. Setelah itu, tersangka kemudian memasukkan jasad wanita asal Manado ini ke dalam sebuah koper.

Mayat korban kemudian dibuang di Sungai Cirunyup, Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 6 November 2013. Saat ditemukan, kondisi mayat korban dalam keadaan sudah membusuk.
Halaman 2 dari 5
(fjp/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads