Angie Merasa yang Dilakukannya Tak Setimpal dengan Hukuman 12 Tahun Bui

Jakarta - Angelina Sondakh pingsan di mobil tahanan KPK karena depresi akibat divonis 12 tahun penjara oleh MA. Mantan anggota Banggar DPR ini merasa perbuatan yang dilakukannya tidak setimpal dengan durasi hukuman yang harus dijalaninya.

"Tidak setimpal dengan apa yang saya lakukan. Kita harus lihat aspek-aspek keadilannya, kebenarannya dan kemanusiannya," ujar Lucky Sondakh, ayah Angie menirukan ucapan putrinya, Jumat (6/12/2013) malam.

Lucky petang tadi datang ke kantor KPK untuk menjenguk Angie yang mendadak pingsan. Putri Indonesia 2001 itu, pingsan di mobil tahanan yang tengah membawanya kembali ke Rutan Pondok Bambu.

Pada persidangan di PN Tipikor, Angie tak pernah mengakui telah menerima uang suap dengan nilai setara Rp 39,9 miliar. Bahkan dia tidak mengaku telah melakukan percakapan via blackberry messenger dengan Mindo Rosalina Manulang terkait permintaan suap, meski pihak terakhir blak-blakan mengakui.

Angie dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh MA. Sebelumnya di tingkat pertama, Angie diganjar hukuman 4,5 tahun penjara 'saja'.

Selain itu, Angie yang oleh MA dinyatakan terbukti melanggar Pasal 12 huruf a UU 20 Tahun 2001 ini juga dikenai denda 500 juta subsidair 8 bulan kurungan. Amar putusan tak berhenti sampai di situ, mantan anggota Banggar DPR tersebut juga diwajibkan membayar uang pengganti Rp 12,580 miliar dan USD 2,350 juta (setara dengan Rp 27,4 miliar).

Vonis tersebut persis dengan apa yang menjadi tuntutan KPK. Jaksa dari lembaga antikorupsi tersebut memang tidak puas dengan vonis di tingkat pertama yang menggunakan pasal penerimaan suap pasif -- Pasal 11 UU 20 Tahun 2001 -- untuk Angie. Pasal tersebut memiliki ancaman hukuman lima tahun penjara.

KPK dalam dakwaan pertamanya, menilai Angie telah melakukan penerimaan suap aktif, seperti diatur dalam pasal 12 huruf a UU 20 Tahun 2001 tentang Tipikor yang mempunyai ancaman hukuman 20 tahun penjara.

(fjr/fjp)