"Saya secara terbuka meminta maaf," kata Hidayat kepada wartawan, Kamis (5/12/2013).
Namun Hidayat langsung menyambung pernyataan maafnya itu dengan penjelasan lanjutan. Permintaan maaf seharusnya diucapkan dari orang yang bersalah. Namun Hidayat yang mengaku tak bersalah rela meminta maaf karena PKS disebutnya sebagai partai yang berbesar hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat mengartikan, PKS disuruh minta maaf karena sudah mengecewakan publik. Kasus korupsi yang menyeret Presiden PKS sebelumnya, Luthfi Hasan Ishaaq, jelas membuat publik tercengang kepada partai dakwah itu.
"Intinya, PKS menjadi dipersepsikan negatif karena isu itu. Dan kemudian dikaitkan survei terhadap partai kami, kami diposisikan rendah. Ketidaknyaman itu bukan maunya PKS. Dan itulah, kader PKS disuruh minta maaf karena membuat publik tidak nyaman," tuturnya.
"Tapi sekali lagi kasus korupsi itu bukan program partai," sambungnya.
Hidayat berujar, meski dirundung isu korupsi namun partainya akan terus melayani masyarakat.
(dnu/van)