"Jadi Pak Jokowi datang, mereka bukan menyalami dan menyambut. Mereka malah minggir, tegang dan diem saja. Mereka takut dimarahi Pak Jokowi," ujar Eko saat ditemui detikcom di kantornya di Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2013).
Menurut Eko, seharusnya anak buahnya menyambut saat Jokowi datang. Anak buahnya itu tidak perlu takut karena aturannya telah tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin itu keadaannya di lantai 1 kelurahan lagi sepi karena yang melayani di loket pelayanan cuma 2 orang. Sementara pegawai kelurahan ada 11 orang. Saat ini 2 orang lagi pendidikan sampai Desember," tuturnya.
Jokowi sidak ke kantor Eko pada Rabu (4/12/2013). Dia tak bisa menyembunyikan muka kesalnya melihat ruangan bertuliskan 'Pelayanan Terpadu Kantor Lurah Menteng Atas' belum siap melayani masyarakat.
Begitu tiba di dalam kantor, sekitar 5 warga yang akan mengurus KTP duduk di bangku antrean di depan loket pelayanan yang belum dibuka.
Begitu melihat Jokowi datang, beberapa PNS kelurahan yang mengenakan baju warna cokelat tampak bergegas ke ruang loket, menyiapkan berkas dan menyalakan komputer.
Jokowi hanya mengamati saja. Tidak lama berselang Lurah Eko Kardianto yang mengenakan baju dinas warna cokelat langsung menghampiri Jokowi.
Siang harinya, Jokowi menyebut dia 'kuciwa' atas hasil sidak tersebut dan bermaksud memanggil sang lurah.
Jokowi mengatakan, aksi sidak yang dilakukannya itu semata untuk pengawasan kerja aparatnya. Ia menekankan agar setiap kelurahan di Ibukota bisa memaksimalkan fungsi pelayanan terpadu kepada warga. "Itulah pentingnya kontroling," katanya.
(nik/nrl)