Peristiwa itu terjadi usai keduanya salat Subuh berjamaah sekitar pukul 05.30 WIB, Rabu (4/12/2013). Aton memang mesti bergegas memasak. Korban merupakan penjual makanan dan gorengan.
Korban sempat menjerit-jerit meminta pertolongan dan akhirnya tewas bersimbah darah di dapur. Tetangga korban, Dede (58) mengatakan, kejadian itu bermotif, pelaku menegur istrinya yang selalu memasak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Dede, sebelum korban meninggal dia pun sempat mengatakan akan memasak untuk berjualan dan untuk menyiapkan bekal bagi para pekerja di sawah.
"Kan waktunya panen di persawahan, jadi akan menyiapkan nasi dan masakan lainnya," ungkap Dede.
Selain itu, tetangga lainnya, Anon mengatakan, diduga pelaku menderita penyakit dan kambuh kembali. "Biasanya kalau sakitnyakambuh, pelaku melarang untuk melakukan kegiatan. Korban pun dibunuh secara bertubi-tubi menggunakan sebilah kampak," paparnya.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Noffan Widyayoko, saat berada dilokasi mengatakan, penangkapan terhadap pelaku sempat terjadi perlawanan dan pelaku akhirnya tertangkap anggota polisi di sebuah kamar.
"Memang pelaku sempat melawan dan akhirnya bisa diamankan. Adapun untuk korban telah dilarikan ke RSUD Tasikmalaya dan pelaku sudah ditangkap." katanya.
Selain mengamankan sebilah kampak berlumuran darah, Polisi juga masih melakukan penyelidikan. Kini rumah korban sudah dipasang garis polisi guna penyelidikan.
(ndr/ndr)