Rapat semula hanya menyepakati soal format surat suara untuk Pileg 2014. Partai politik diminta memberi masukan atau koreksi untuk surat suara yang sudah dibuat KPU.
"Untuk memastikan jumlah surat suara, perlu ada semacam kode khusus. NIK kan ada kode khususnya, surat suara juga. Supaya tahu bahwa ini surat suara untuk semua dapil di Jawa Timur misal dengan jumlah yang bisa kita kontrol," kata politisi PDIP Arif Wibowo dalam rapat di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakpus, Selasa (3/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai jika kita tanya berapa jumlah surat suara, jawabannya hitung saja sendiri," imbuh Arif.
Tak hanya PDIP, beberapa partai lain ikut memberi masukan kepada KPU. Semua masukan soal surat suara itu ditampung oleh KPU untuk perbaikan.
Nah, rapat mulai menjadi agak riuh saat tiap perwakilan parpol maju ke depan untuk sesi penandatanganan persetujuan lambang parpol pada contoh surat suara Pileg.
Ada 7 contoh surat suara yang diletakkan oleh KPU di atas meja panjang di tengah forum rapat. Seluruhnya harus ditandatangani parpol. Namun beragam protes kecil pun muncul dari parpol.
"Ini lambangnya tidak simetris ya yang (surat suara) yang ini dengan yang ini?," kata wasekjen Partai Demokrat Andi Nurpati.
"Wah, warna partainya ini beda ya kurang cerah," timpal pengurus Partai Amanat Nasional. Begitu juga pengurus parpol lain.
Protes tiap pengurus parpol itu dijelaskan satu persatu oleh komisioner KPU Arief Budiman dibantu komisioner Ferry Kurnia Rizkiyansyah dan Hadar Nafis Gumay secara rinci di tengah forum.
Suasana menjadi makin ramai saat belasan fotografer dan wartawan itu rembuk menyemut di meja depan. Hingga setelah semua protes terjawab, tibalah pengurus parpol menandatangani persetujuan lambang partai di surat suara.
Secara bergiliran mereka tandatangan di kolom partai masing-masing untuk 7 contoh surat suara Pileg 2014. Namun, keriuhan kecil terjadi lagi saat penandatangan.
Yaitu saat politisi Demokrat Andi Nurpati yang seharusnya menandatangani di kolom Demokrat malah tandatangan di kolom PAN. Ya maklum, karena warna partai memang mirip.
"Wah, salah tandatangan di PAN. Saya coret? Sorry ya.." kata Andi Nurpati tersenyum.
Mendapati kolom partainya sudah ada tandatangan, pengurus PAN yang hendak tandatangan pun tersenyum kecil.
"Loh sudah ada (tandatangan), karena dekat ya.. He he," ucapnya.
Akhirnya seluruh surat suara selesai ditandatangani. Komisioner KPU Arief Budiman menyatakan hanya ada dua parpol yang protes dengan lambang di surat suara.
"Ada catatan dari Hanura dan Gerindra. Hanura minta bingkai partai dipertebal dan Gerindra minta tulisan Partai Gerakan Indonesia Raya menjadi Partai Gerindra," papar Arief.
"Catatan ini jadi perhatian kami, tapi belum akan mengubah sampai ada berita acara perubahan. Kami beri dua hari, Kamis terahir berita acara harus sampai ke kami," imbuhnya.
(bal/rmd)