Dalam reka ulang ini, terkuak bahwa eksekutor membekap Holy dengan sehelai saputangan yang sebelumnya sudah dibasahi dengan obat bius agar Holy pingsan.
Dalam proses rekonstruksi yang digelar Selasa (3/12/2013) siang ini, dua orang anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya memerankan adegan tersangka Rusky dan Elriski. Adegan mereka digantikan karena tersangka Rusky masih buron, sementara tersangka Elriski tewas setelah mengeksekusi Holy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kabur ini, tersangka Rusky menceritakan proses eksekusi ini kepada tersangka Pago. Pago berhasil ditangkap aparat polisi setelah satu bulan berikutnya, sementara Ruski masih buron.
Diketahui, sebelum dieksekusi, Holy dibuntuti oleh tersangka Pago saat menemui ibu asuhnya, Ani di Cibubur, Jakarta Timur. Sementara tersangka Elriski dan Rusky, bersembunyi di balik pintu kamar Holy. Mereka masuk menggunakan kunci duplikat.
Begitu tiba di apartemen pada pukul 21.00 WIB, Holy langsung dibekap oleh tersangka Rusky menggunakan sehelai saputangan. Saputangan itu sudah dibasahi dengan obat bius agar Holy pingsan ketika akan dieksekusi.
"Yang beli obat bius Pago," ujar tersangka Surya Hakim, di lokasi.
Saat dibekap, Holy masih berkomunikasi lewat telepon genggam dengan ibu asuhnya. Ketika dibekap ini, Holy berteriak minta tolong sehingga didengar ibu asuhnya lewat sambungan telepon.
Ibu asuh Holy yang mendengarkan teriakan Holy kemudian meminta bala bantuan ke pihak apartemen dan teman Holy.
Sementara Rusky membekap Holy, tersangka Elriski memukul kepala Holy menggunakan sebilah besi ukuran 50 cm, hingga Holy pingsan. Setelah pingsan, Holy kemudian dijerat kaki dan tangannya menggunakan charger handphone.
Selanjutnya, diperagakan ketika saksi mendatangi TKP setelah mendapat telepon dari ibu angkat. Saksi kemudian menggedor-gedor pintu kamar Holy untuk menolongnya.
Mendengar saksi mendobrak pintu, tersangka Rusky dan Elriski mencoba kabur. Rusky berhasil kabur setelah merayap ke unit 09AS, yang bersebelahan dengan unit Holy, lewat balkon. Sementara Elriski yang mencoba mengikuti Ruski, jatuh terpeleset hingga akhirnya tewas.
Sementara Rusky yang sudah aman di kamar 09AS, kemudian turun ke balkon lantai 08 AS. di lantai itu, ia kemudian memecahkan pintu balkon dan berdiam hingga keesokan harinya. Keesokan harinya setelah mengeksekusi, Ruski mendobrak pintu 08AS dari dalam dengan menggunakan pecahan kaca pintu balkon.
Rusky pun berhasil lolos setelah pintu 08 AS terbuka. Hingga kini, Rusky masih buron.
(mei/mpr)