"Antre dari pukul 07.30 WIB sampai sekarang belum dipanggil-panggil, sebenarnya kaya begini nyita waktu banget, kita bangun dari jam 7 udah gedebag-gedebug, sampai makan siang belum kita siapin, anak paling kecil juga mesti dibawa-bawa," kata Sumiyati (35) yang berdiri antre untuk mencairkan dana KJP dari putrinya yang duduk di SMPN 3 Jakarta ini.
Sumiyati mencairkan dana Rp 1,2 juta per semester untuk anaknya itu. Anaknya yang duduk di kelas 5 SD sudah mendapatkan dana KJP Rp 540 ribu per 3 semester.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bisa dipermudah dan dipercepat pembagian melalui ATM. Sudah begitu kalau yang belum kebagian ATM seperti saya ya setidaknya antreannya dirapikan terus teratur, nggak ribet kaya gini, jadi antreannya suka kelewat," tutur Sumiyati yang mengenakan kaos putih ini.
Sementara Wati (38), yang sudah mencairkan KJP mengaku belum mendapatkan ATM dan baru dikasih buku tabungan.
"Memang sebagian sudah ada yang dapat (kartu ATM), sebagian lagi belum. Kalau kaya begini menyita waktu banget, karena harus menjemput anak sekolah," tutur Wati.
Bila mendapatkan kartu ATM, Wati mengaku akan memegang kartu ATM itu karena anaknya belum bisa mengatur keuangan.
"Nggak, nanti saya pegang biar bisa dikontrol. Takutnya kebablasan sama anak," tutur dia.
(nwk/mad)