Cerita Haru dr Lo tentang Eks Pasien yang Sukses di AS

Dokter Gratis dari Solo

Cerita Haru dr Lo tentang Eks Pasien yang Sukses di AS

- detikNews
Senin, 02 Des 2013 09:22 WIB
Solo - Bertugas lebih dari 50 tahun tentu membuat dr Lo Siauw Ging (79) atau dokter Lo memiliki pasien yang tak terhitung jumlahnya. Sebagian besar di antaranya pasien miskin dan kemudian sukses. dr Lo ikut terharu.

Diceritakan dr Lo, dulu ada keluarga miskin yang selalu datang memeriksakan kedua anaknya. Tentu saja semua digratiskan. Keluarga miskin itu kemudian merintis penghidupan baru di negara adidaya itu. Setelah dewasa, kedua anak itu tak lupa dengan masa susahnya.

"Setiap bulan, kedua anak itu mengirim uang untuk meringankan pembayaran obat pasien miskin," katanya saat ditemui di kediaman yang juga tempat praktiknya akhir pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Lo tidak menyebut nama keluarga itu. Namun ia masih bisa mengingat belasan bahkan puluhan tahun lalu. Ia merasa bahagia karena mereka kini menjadi sosok luar biasa.

dr Lo mengaku tidak pernah mengharapkan atau bahkan mencari bantuan. Namun beberapa tahun terakhir, banyak orang peduli terhadap pasiennya. Meskipun tidak tentu jumlahnya, ada saja dermawan yang secara anonim mengirimkan uang kepadanya untuk menebus utang di apotek-apotek. Kadang donasi mencukupi untuk membayar utang, tapi lebih sering dr Lo tetap menombok.

Dokter kelahiran Magelang ini awalnya enggan menyebut nominal tunggakan di beberapa apotek tiap bulannya. Namun kemudian ia menyebut angka antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

"Karena sekarang sudah ada yang membantu membayar obat, maka saya sekarang lebih banyak peduli dengan semakin banyak menggratiskan biaya konsultasi," ujar dokter yang pernah bertugas di berbagai pelosok ini.

"Saya sekarang tidak sendirian membantu warga miskin. Dalam hal ini, Dokter Oen dulu lebih berat karena beliau sendirian, tak ada yang membantu beliau," imbuhnya.

dr Oen yang dimaksud dr Lo adalah pemilik klinik kesehatan di Solo bernama lengkap Oen Boen Ing. Dokter inilah yang salah satunya menginspirasi dr Lo. Dokter Oen mengabdikan hidupnya untuk rakyat miskin. Semua pasien miskin yang datang ke klinik maupun praktik pribadinya dibebaskan dari biaya perawatan. Bahkan dr Oen menanggung obat untuk pasien miskin itu.

Ketika wafat pada tahun 1982, dr Oen meninggalkan utang hingga puluhan juta rupiah di beberapa apotik di Solo. Utang-utang itu kemudian dilunasi para dermawan. Selanjutnya, nama dr Oen diabadikan sebagai nama rumah sakit ternama di Solo sebagai bagian untuk mengenang pengabdian terhadap kemanusiaan yang telah dipilihnya.

(try/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads