"Ada kerusakan, bangunan pasar atau kios yang ada bangunan yang ambruk," kata seorang anggota Tarekat Naqsabandi, Fredi Akhsan, saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu, (30/11) siang.
Menurut Fredi, perusakan aula dan kios terjadi Sabtu dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB. Massa melempari genteng. Setelah merusak, massa bergerak ke sebuah bangunan atau kios pasar milik jemaat Tarekat berada disamping mesjid dan aula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengungkapkan, perusakan dilakukan karena jemaat Tarekat Naqsabandi tidak mau berbaur atau sosialisasi dengan warga setempat. Para jemaat hanya berbaur dengan sesama jemaat.
Selain itu, warga setempat, meminta para jemaat Tarekat Naqsabandi meninggalkan kampungnya. "Warga ingin mereka pergi dari lokasi ini, karena mereka tidak mau berbaur dengan warga di sini," paparnya.
Sementara itu, Kapolres Ciamis, AKBP Witnu Urip Laksana, saat dihubungi detikcom, Sabtu petang mengungkapkan hanya ada masyarakat protes terhadap salah satu warga karena tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. "Kami masih melakukan musyawarah di rumah warga, agar jangan terjadi pengrusakan. Adapun masalah bisa diselesai dengan kepala yang dingin," paparnya.
(gah/gah)