Jokowi Disebut Bisa Anjlok Pada Saatnya

ADVERTISEMENT

Perebutan Kursi Presiden 2014

Jokowi Disebut Bisa Anjlok Pada Saatnya

- detikNews
Kamis, 28 Nov 2013 16:18 WIB
Joko Widodo. (Fotografer - Rachman Haryanto )
Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencermati moncernya nama kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) yang merajai hasil survei lembaga-lembaga survei untuk pemilihan presiden 2014.

Dalam sorotan LSI milik Denny JA ini, meski punya elektabilitas dan popularitas tinggi, PDIP dengan Jokowinya tidak bisa lengah karena preferensi dan opini publik bisa berubah hanya dalam tempo beberapa waktu.

Peneliti senior LSI Toto Izul Fatah menekankan, figur Jokowi yang selalu di posisi teratas setiap aneka survei pada waktunya bisa tersusul oleh calon presiden lain.

"Hari ini unggul bukan mustahil pada saatnya dia tersalip oleh capres lain, lebih karena keterbatasan dia untuk akses media dan juga iklan media," kata Toto kepada detikcom, Rabu (27/11). "Sebab kita tidak tahu tren media besok dan lusa,” lanjut Toto.



Toto, yang juga Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI ini menjelaskan peran media, terutama televisi, sangat besar untuk mendongkrak keterpilihan seorang calon.

"Jokowi hari ini unggul, tapi bukan mustahil kalau medianya tidak berpihak pada dia, setiap hari bikin berita jelek tentang Jokowi, pada saatnya nanti 2014 dia akan anjlok juga.”

Toto mengakui sosok Jokowi memang memiliki daya tarik tersendiri yang begitu kuat di mata publik. Utamanya di tengah kondisi masyarakat yang sudah kurang antusias pada dunia politik.

"Saya melihat Jokowi punya potensi jadi magnet untuk memaksimalkan partisipasi publik dan menggiring orang datang ke TPS," kata dia. "Ini tantangan buat Pak Ical, Prabowo dan capres yang lain."

Mengamini pendapat Toto, Direktur Eksekutif Indobarometer, M. Qodari, mengatakan seandainya pemilu digelar hari ini maka Jokowi memang bisa dipastikan menang.

"Tapi kan pemilu bukan minggu depan, melainkan tahun depan, masih ada beberapa bulan dan banyak hal bisa berubah dan sudah terbukti dialami PDIP sendiri,” ujarnya kepada detikcom, Rabu (27/11).




(brn/brn)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT