Era Baru Polwan, Tak Lagi Lepas Jilbab di Kantor

Polwan Berjilbab

Era Baru Polwan, Tak Lagi Lepas Jilbab di Kantor

- detikNews
Rabu, 27 Nov 2013 11:37 WIB
15 Polwan Polda Metro Jaya memeragakan baju dinas khusus untuk polwan berjilbab, Senin (25/11/2013).
Jakarta - Ada yang tampak berbeda pada apel di jajaran Kepolisian Daerah Metro Jaya, Selasa pagi (26/11/2013). Beberapa polisi wanita (polwan) terlihat mengenakan jilbab. Salah satunya Inspektur Satu (Iptu) Iptu Dina Santi, 34 tahun.

Polwan wanita yang menjabat Pamin Anev Bag Bin Opsnal Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ini mengenakan jilbab putih model kerudung. Jilbab putih itu dimasukkan rapi ke dalam seragam dinasnya.

Dia mengenakan celana panjang berwarna cokelat tua. “Baru hari ini saya pakai jilbab untuk dinas, tapi sehari-hari saya memang sudah berjilbab sejak menikah tahun 2007,” kata Dina saat ditemui detikcom, Selasa (26/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berjilbab memang datang dari keinginan hati Dina sebagai seorang muslimah. Namun, pekerjaannya sebagai polwan tak ada ketentuan yang membolehkan penutup aurat ketika berseragam dinas. Alhasil dia sering kali melakoni buka-pasang jilbab, terutama sejak ia ditugaskan di Satuan Lantas, empat tahun terakhir.



Pada awal karirnya, Dina ditempatkan di bagian Reserse Krimsus yang berpakaian bebas sehingga masih bisa berjilbab setiap hari. “Saat itu ya kalau pakai seragam dinas saja baru buka jilbab. Setelah di Lantas ini, ya tiap kali pulang pergi pakai jilbab begitu di kantor pakai pakaian dinas jilbabnya dibuka lagi. Jadi buka pasang,” tutur dia.

Ucapan Dina dibenarkan rekannya Aiptu Tiem, 46 tahun. Tiem juga termasuk yang suka "bongkar pasang" jilbab. Sudah sejak 2005 dia mengenakan jilbab dalam kesehariannya. Berangkat dari rumah ia masih berjilbab, sampai di kantor di buka kembali.

“Saya berdoa ‘ya Allah kapan kita boleh (berjilbab)?’. Sebenarnya kita juga tidak enak sebab walaupun kita polisi tetap kita wanita. Kodrat wanita kalau di muslim kan wajib berjilbab. Jadi memang jilbab itu doa polwan bersama,” ujar staf di Satuan Lantas Polda Metro ini membeberkan.

Ia mengklaim meski berjilbab, polwan tidak menjadi "lembek" dan hilang wibawa serta ketegasan. “Tugas tetap tugas, tegas tetap tegas tapi bukan berarti keras. Kalau ada pelanggaran ya ditilang dan ditegur."

"Ini kan cuma cara berpakaiannya saja yang berbeda,” lanjut Tiem seraya menyebutkan setidaknya ada 50 polwan lain yang juga bersamaan sedang menjahitkan seragam baru untuk setelan berjilbab.

Era baru di tubuh kepolisian yang kini membolehkan penggunaan jilbab bagi seluruh polwan di Tanah Air juga direspons positif kalangan DPR. Anggota Komisi Hukum DPR, Didi Irawadi Syamsudin mengatakan kebijakan Kapolri Sutarman perlu diapresiasi yang mengizinkan polwan untuk mengenakan jilbab.

"Dengan penggunaan jilbab, polwan yang muslim tidak ragu-ragu lagi akan legalitasnya," kata Didi kepada detikcom, Selasa (26/11).


(brn/brn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads