Ortu DR: dr Fransiska dan Harry Tarik-tarikan HP, Terus Kopi Panas Tumpah

Ortu DR: dr Fransiska dan Harry Tarik-tarikan HP, Terus Kopi Panas Tumpah

- detikNews
Rabu, 27 Nov 2013 10:04 WIB
Jakarta - dr Fransiska Mochtar (37) mengaku disiram kopi panas dan dipukuli oleh Harry Haryanto (50), teman dekat pasien DR. Namun, ayah DR punya cerita versi lain.

Ayahanda DR, Zen Rusdy, menceritakan percekcokan dr Fransiska dan Harry berawal saat DR berobat dan menjalani pemeriksaan. Tiba-tiba DR berteriak dari dalam ruang pemeriksaan.

"Menurut cerita anak saya begini, jadi kan anak saya berobat ke tuh dokter, pas diperiksa kasar dokternya. Terus anak saya teriak, dan lakinya (Harry) denger dari luar (ruang pemeriksaan), terus masuk dan nyamperin karena teriak kayak diapain gitu," kata
Zen saat ditemui di tempat kerjanya di kawasan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zen menjelaskan kasus ini dengan kalimat yang terpotong-potong. Dia juga menolak difoto oleh wartawan.

Menurut dia, Harry lalu masuk ke dalam ruang pemeriksaan. "Akhirnya terus masuk ke ruangan dokter. Di situ ngobrol, terus kata lakinya ini ditanya kok dokter kasar banget periksanya. Terus tuh dokter malah coba merekam pakai handphone," ujar dia.

Ia mengatakan Harry memprotes dr Fransiska yang mengeluarkan HP dan merekam.

"Terus ingin diambil HP-nya, akhirnya tarik-tarikan deh tuh. Di mejanya kan ada (gelas) air terus tumpah dan namanya orang lagi rebut-rebutan, licin, nah jatuh deh tuh dokter. Terus kan masalahnya tuh dokter ngakunya ditonjok, kan ada saksi juga tuh," ungkap Zen.

dr Fransiska Mochtar menjadi korban penyiraman kopi yang terjadi pada Senin 18 November 2013. Selain disiram kopi panas, Fransiska juga dipukul hingga meninggalkan luka memar di bawah matanya.

Versi RS Husada, penganiayaan terjadi ketika Fransiska menanyakan status Harry Haryanto (50) terhadap DR (18), pasien yang ditanganinya. Polisi juga menyebut, insiden itu terjadi karena Harry tersinggung atas pertanyaan dr Fransiska.

(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads