"Perkembangan banjir di Kutai Barat semakin meluas. Kecamatan Nyuatan yang sempat surut, sekarang kembali banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata, saat dihubungi wartawan dari Samarinda, Selasa ( 26/11/2013) malam.
Meski demikian, dari laporan Pemkab Kutai Barat, meski telah merendam rumah di Kecamatan Nyuatan dan Kecamatan Damai, sebagian warga memilih sementara untuk tidak mengungsi ke dataran ataupun tempat yang lebih tinggi, meskipun ketinggian air hingga lebih dari 1,5 meter tidak menunjukkan tanda-tanda akan surut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diterangkan Wahyu, terkait banjir di Kecamatan Muara Lawa, ratusan KK dari sedikitnya 4 kampung dan desa di kecamatan itu telah mengungsi ke tempat yang telah disediakan Pemkab setempat.
"Warga di 4 kampung itu mengungsi. Terlebih lagi sekarang ini banjir telah merendam kecamatan lainnya. Sungai Mahakam yang sedang pasang dan juga hujan kalau turun kembali bisa berisiko air akan semakin naik," terang Wahyu
Dihubungi detikcom terpisah, warga Kutai Barat lainnya, Landau Tarik menerangkan, banjir telah menggangu aktivitas warga di sekitar Muara Lawa, yang berada di jalan poros Melak di Kutai Barat menuju kota Samarinda.
"Aktivitas pengangkutan sembako juga terhambat. Mudah-mudahan ini menjadi segera perhatian pemerintah. Kegiatan ekonomi (angkutan sembako) terhambat, anak-anak juga tidak sekolah karena sekolahnya terendam," kata Landau.
Banjir dengan ketinggian hingga 3 meter merendam ribuan rumah di Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat, Kalimantan Timur, dalam 4 hari terakhir ini akibat luapan Sungai Lawa. Akibatnya, aktivitas Puskesmas dan murid di SDN 01, SDN 02, SDN 03 serta siswa SMPN 8 Sendawar dan SMAN 9 Sendawar terpaksa diliburkan. Data BPBD Kaltim menyebutkan, sedikitnya 1.146 rumah di Kecamatan Muara Lawa yang dihuni 1.235 KK terendam banjir.
(trq/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini