Ternyata bus-bus yang melewati jalur khusus tersebut tidak sepenuhnya dirakit di luar negeri, tetapi juga di dalam negeri, yakni di Malang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, 310 bus baru TransJ tersebut didatangkan secara bertahap dan terbagi menjadi dua, yakni Completely Knock Down (CKD) atau dirakit di dalam negeri, serta Completely Build Up (CBU) atau impor utuh dari luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pristono mengatakan, untuk tahun depan akan didatangkan sekitar 1.000 unit bus. Namun tidak semua armada itu dibuat di dalam negeri, karena keterbatasan waktu. Meski demikian, melalui program CKD ini bisa mengembangkan industri dari dalam negeri.
"Kemampuan produksi dalam negeri tidak cukup memenuhi kebutuhan kita," katanya.
Pristono mengatakan, saat ini total jumlah bus TransJ baru mencapai 310 unit. Terdiri dari 132 bus gandeng dan 178 bus single. Kini Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk menambah jumlah armada TransJ tersebut. Pihak Pemprov meminta sekitar 1.000 unit bus, namun harus mendapat persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.
(jor/bpn)