"Setelah Pileg, kita bertemu kembali mengajak DPD I dan didukung oleh Aburizal. Tidak hanya ajak DPD I, tapi ajak organisasi yang mendirikan dan didirikan oleh Golkar. Kami usulkan dalam pertemuan khusus itu jadi Rapimnas khusus dalam rangka menyukseskan pemilihan Pilpres dan wakil presiden dalam hal ini Aburizal Bakrie," kata Akbar.
Hal itu disampaikan Akbar menyambut keinginan DPD dilibatkan dalam penentuan cawapres saat di Rapimnas Golkar di Hotel JS Luwansa, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Sabtu (23/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan cawapres tidak kita ambil dalam Rapimnas, tapi kami ambil dalam forum yang akan diadakan khusus untuk itu. Kita lakukan rapat konsultasi dengan rekan-rekan DPD dan ormas tapi esensinya sama, kami akan konsultasi dengan semua," jelas Ical mencoba menenangkan situasi.
Mendapat jawaban Ical yang tak detil, Akbar tiba-tiba mengangkat tangan dan berdiri berhadapan dengan Ical yang duduk di pimpinan rapat. Akbar menyanggah bahwa memformalkan forum untuk menentukan cawapres itu penting.
"Kita sudah pernah melakukan Rapimnas khusus, apa salahnya kita lakukan Rapimnas khusus dalam mencalonkan Ccpres kita? Kita katakan itu Rapimnas khusus karena materinya sama dan orangnya sama. Pada saat ARB deklarasi kan kita juga bikin Rapimnas Khusus, jadi ada baiknya tanyakan pada peserta sidang," kata Akbar.
Suasan agak hening melihat 'seteru' dua tokoh Golkar tersebut. Hingga akhirnya Sekjen Golkar Idrus Marham membisiki Ical tentang keputusan Rapimnas III penentuan cawapres dalam waktu yang tepat.
"Keputusan Rapimnas III beri mandat pada Partai Golkar untuk putuskan cawapres dalam waktu yang tepat, jadi bukan Rapimnas Khusus. Tidak perlu dikatakan Rapimnas Khusus tapi Rapimnas pada waktu itu capres mengusulkan cawapresnya," ucap Ical.
"Terimakasih ketua umum dan Pak Akbar, saya kira sudah clear," timpal Idrus Marham.
(bal/mok)