"Sinyal (menyebut merek) kalah dengan sinyal dari jaringan Timor Leste," kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RTDL, Mayor Infanteri Budi Prasetyo, di Mako Satgas Pamtas Batalyon 743 Kupang, Kamis (21/11/2013).
Hal itulah yang terkadang menjadi kendala para personel dalam berkomunikasi, baik dengan rekan di markas ataupun sekedar melepas rindu dengan keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru terima telepon tidak sampai semenit saja, pulsa langsung habis," selorohnya.
Guna mensiasati agar dapat terus berkomunikasi dengan keluarga atau kerabat, para personel biasanya harus sedikit berjuang untuk menghindarai sinyal negara tetangga.
"Kalau mau telepon, mereka harus berjalan dulu satu kilo, naik turun bukit untuk bisa komunikasi," katanya.
(ahy/fjr)











































