Saat diperiksa sebagai terdakwa, Luthfi mengatakan dirinya membeli jas untuk mengikuti kegiatan pertemuan parlemen internasional. Saat itu Ahmad Fathanah juga bersama dirinya.
"Karena pertemuan spesial saya cari pakaian, badan melar, jas banyak tidak muat," ujar Luthfi di Pengadilan Tipikor, Kamis (21/11/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selesai pengukuran saya datang ke kasir, keluarkan dompet. Katanya sudah diambil bon," tuturnya.
Fathanah saat itu memberi isyarat transaksi pembelian sudah selesai dilakukan. Luthfi tidak mengetahui bila ternyata jas dan kemeja yang dibeli telah dibayar Yudi bukan Fathanah.
"Saya tahunya di KPK," kata dia.
Dalam persidangan beberapa waktu lalu saksi yang dihadirkan menerangkan soal jas yang dibeli di butik Ermenegildo Zegna Plaza Senayan. Seluruh kemeja dan jas itu dibuat langsung di Italia.
Pegawai butik Ermenegildo Zegna Plaza Senayan, Sahru Rahman, menjelaskan, Luthfi, Yudi dan Ahmad Fathanah pernah datang ke butiknya. Luthfi saat itu hendak memesan baju.
"2 Jas dan 7 kemeja, jas untuk LHI," kata Sahru saat bersaksi untuk Luthfi di Pengadilan Tipikor, Senin (28/10).
Produksi jas dan kemeja itu dibuat langsung di Italia. Proses pembuatan selama 2 bulan 1 minggu. Warna jas yang dipilih Luthfi adalah biru dan abu-abu.
Seluruh baju seharga Rp 165,7 juta itu dibayarkan oleh Yudi. Rp 15 juta dibayar melalui credit card, sisanya secara cash dalam bentuk uang dolar.
(fdn/mok)