Kisah U-Boat dan Makam DR.GA.Poch di Ngagel yang Dikaitkan dengan Hitler

Kisah U-Boat dan Makam DR.GA.Poch di Ngagel yang Dikaitkan dengan Hitler

- detikNews
Kamis, 21 Nov 2013 07:12 WIB
Surat dr Poch dari Indocropscircles
Jakarta - Ditemukannya kapal selam legendaris Jerman yang disebut U-Boat di perairan Karimunjawa, Jepara, Jateng membawa kisah soal keberadaan tentara Jerman di Indonesia. Bukti adanya kapal itu semakin menegaskan bahwa tentara Nazi Jerman ikut berperang di Indonesia.

Menurut literatur, mereka berperang membela Jepang. U-Boat beroperasi di perairan Asia Tenggara untuk mengganggu armada sekutu. Hal ini dibuktikan dengan makam tentara Jerman di Megamendung, Bogor.

Namun kisah lain muncul soal keberadaan Hitler, sang pemimpin Nazi Jerman. Beberapa tahun belakangan ini memang tersebar informasi, Hitler melarikan diri ke Indonesia dan menggunakan nama samaran. U-Boat menjadi alat dia untuk melarikan diri ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah makam warga ekspatriat di Makam Islam Ngagel Rejo sering dikunjungi mahasiswa dari luar Pulau Jawa. Makam tersebut tertulis nama DR.G.A.Poch yang selama ini disebut-sebut sebagai Hitler, tokoh Nazi Jerman. Benarkah?

Makam berpagar besi setinggi 1 meter ini terletak di pojok selatan makam. Area ini satu lokasi dengan makam pahlawan pergerakan Surabaya Bung Tomo.

Pada batu nisan, tertulis nama DR.G.A.Poch dan tanggal wafat 16-01-1970. Sementara tanggal lahir dikosongi.

"Ada banyak pengunjung dari luar Jawa, ada juga dari Jakarta, Bandung, Bogor. Terakhir 2 bulan yang lalu ada seorang mahasiswa dari Medan yang datang berziarah di makam DR.G.A.Poch," kata Mulyono (50) seorang penjaga makam Islam Ngagel Rejo, Rabu (20/11/2013).

Mahasiswa yang datang berziarah, lanjut dia, membawa banyak kisah. Mulai dari sejarah Hitler yang sengaja mengubah namanya dengan nama palsu G.A.Poch. Mahasiswa itu menduga bahwa DR.G.A.Poch tak lain adalah Hitler. Tak hanya itu saja, sang mahasiswa juga bercerita soal sejarah Hitler yang pernah besembunyi di Sumbawa.

"Yang berkunjung ke makam DR.G.A.Poch banyak yang mengira makam ini adalah salah satu tempat wisata. Namun mereka (peziarah) juga terlihat agak kecewa, ternyata makam DR.G.A.Poch hanya seluas ini," tutur dia.

Menurut pantauan detik.com, makam DR.G.A.Poch berukuran 2x1 meter di blok 50 D. Makam bernomor CC.258 ini bersih dan terawat. Penjaga makam menuturkan, makam tersebut memang sudah berpagar besi sejak dulu.

Sementara menurut buku catatan harian Makam Islam Ngagel Rejo, DR.G.A.Poch benar wafat dan dimakamkan pada tanggal 16 Januari 1970. Juga tertulis bahwa Poch meninggal karena sakit dan setelah dirawat di RSU Dr Soetomo atau sering disebut RSU Karangmenjangan Surabaya.

"Nama yang tertulis di buku catatan harian makam ya DR.G.A.Poch, kami nggak tahu apakah dia itu Hitler," ujar Edi Suherman, Kepala Cabang Makam Islam Ngage; Rejo Jalan Bung Tomo.

Dugaan Hitler pernah bersembunyi dan akhirnya meninggal dunia di Indonesia dipaparkan melaluimedia sosial blog. Salah satunya yakni yang tertuang di http://indocropcircles.wordpress.com. Disebutkan di sana, bahwa sosok Hitler itu bersembunyi di Indonesia sejak tahun 1954 sampai dengan tahun 1970.

Saat keberadaannya mulai tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang terus-menerus mengejar para tokoh Nazi, tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama palsu, DR.Poch.

Pada awalnya DR.Poch diceritakan tinggal di Dompu lalu pindah ke Bima. Selanjutnya dia pindah ke Kabupaten Sumbawa Besar, kemudian bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar.

Penulis blog juga menceritakan bahwa DR.Poch sempat menjadi mualaf dan menikahi seorang perempuan Sunda yang merantau ke Sumbawa. Sebuah foto lembaran surat permohonan DR.Poch menjadi Warga Negara Indonesia (pada tahun 1966) juga dilampirkan.

Tapi apakah benar Hitler bersembunyi di Indonesia? Tak ada sejarawan yang membenarkan soal ini. Hitler berdasarkan keterangan resmi meninggal di Jerman. Saat Nazi dikalahkan sekutu, dia bunuh diri bersama istrinya.

(nrm/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads