Dubes Najib: Sebelum Ada Respons, Saya Tidak Akan Kembali ke Australia

Dubes Najib: Sebelum Ada Respons, Saya Tidak Akan Kembali ke Australia

- detikNews
Rabu, 20 Nov 2013 15:34 WIB
Dubes RI untuk Australia dengan Presiden SBY (Foto: Rumgapers Istana)
Jakarta - Pemerintah Indonesia menarik duta besarnya di Australia terkait penyadapan yang dilakukan intelijen negeri Kangguru tersebut. Dubes RI di Australia Najib Riphat Kesuma tak akan kembali sebelum Australia menjelaskan soal penyadapan tersebut.

"Saya belum tahu (akan kembali). Ini kan tergantung kepada bagaimana respon dari pemerintah Australia. Jadi kita lihat nanti," ujar Najib Riphat Kesuma di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/11/2013).


Berikut wawancara wartawan dengan Najib:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arahan Presiden jelas sekali. Tadi sudah kita terima semua. Kemudian saya juga mengikuti sama seperti yang saudara-saudara ikuti semua. Dan selama memberikan laporan, saya juga melaporkan apa yang terjadi di sana dan bagaimana hubungan antara Indonesia dan Australia dari tempat kami bertugas yaitu di Canberra.

Tanya: Apakah Bapak akan kembali ke Canberra?
Jawab: Saya belum tahu. Ini kan tergantung kepada bagaimana respons dari
pemerintah Australia. Jadi kita lihat nanti.

Kita mesti meng-access semuanya dan kita mengharapkan yang terbaik,
yang dapat kita peroleh dari kepulangan saya atau pun pemanggilan saya
ke Indonesia.

T: Jadi kalau tidak ada respons dari Australia, Bapak masih tetap di sini ya?
J: Iya, saya rasa seperti itu. Tugas dari duta besar adalah menjamin
hubungan itu baik.

T: kalau boleh tahu, yang dilaporkan kepada Presiden tadi seperti apa mengenai kondisi di sana?
J: Saya menceritakan kondisi umum mengenai hubungan Indonesia-Australia. Saya pikir semua sudah saya laporkan kepada Presiden. Kesemuanya kesimpulannya kalian semua sudah mendapatkan apa yang disampaikan oleh Presiden.

T: Kalau dari sisi bisnis apakah kemungkinan ada gangguan?
J: Mungkin ada pengaruh tapi saya berharap itu tidak mempengaruhi secara besar. Kita lihat ya.

(mpr/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads