Sebanyak 22 orang WNI tersebut merupakan mahasiswa sekolah pilot Airworks Aviation Academy di Kota Cebu, Filipina. Seluruhnya selamat saat Haiyan menerjang kota mereka pada Jumat (8/11) lalu.
Salah satu mahasiswa bernama Edo (24), menceritakan detik-detik gelombang Haiyan bergerak di wilayah Cebu, Filipina. Menurut Edo, pada hari itu dirinya sedang berada di asrama, namun siang harinya Edo ke luar untuk mencari makan. Saat itulah ia merasakan angin tiba-tiba bergerak sangat kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Edo, saat kejadian semua pertokoan memang tutup dan listrik sengaja dipadamkan oleh pemerintah setempat. Hal itu sebagai antisipiasi meminimalisir kerusakan akibat Haiyan.
Bahkan, beberapa mahasiswa Indonesia di Ceres Homes kawasan Mercado Upon, memilih mengungsi ke hotel saat badai Haiyan terjadi. Tapi ada juga yang tetap bertahan di asrama termasuk Edo.
Bersyukur, Edo berhasil kembali ke rumah dengan selamat tanpa luka sedikitpun. Begitu juga dengan rekannya yang memang berada di asrama sejak pagi dan tidak ke luar.
Kabar selamatnya 22 mahasiswa sekolah pilot ini sebelumnya disampaikan oleh Dubes Indonesia untuk FIlipina Yohannes Kristiarto Legowo saat rombongan dari BNPB dan TNI AU tiba di Bandara Internasional Cebu untuk memberi bantuan.
"Ke-19 WNI yang berada di Cebu saat badai Haiyan terjadi adalah para pelajar dan mereka dipastikan dalam keadaan baik," ujar Yohanes di bandara international Cebu, Filipina Sabtu (16/11) lalu.
Berikut ke-22 WNI nama-nama WNI di Filipina tersebut:
1. Reysandy Rusmawan
2. Ray Narwadan
3. Edo Hasiholan Firderema
4. Tri Bimo Daniel
5. Muhammad Nurullah
6. Ilya Kuntjoro
7. Joe Adji Anggono
8. Basar Liando Tampubolon
9. Emdy Albitar
10.Rizky Harimullah
11. Andy Krisnandy
12. Adistyawan Yoga
13. Bintang Baskoro
14. Andrew Ngarbingan
15. John Albert Kalangi
16. Bagus Prawira
17. Muhammad Pangestu
18. Michael Wirawan
19. Mikael Cakrawala
20. Mikael Mafazi Polly
21. Andrey Mamesa
22. Pande Yoga
(iqb/fdn)