Aki Kapal Selam
(Foto: Pusat Arkeologi Nasional)
|
Bagian Kanon
(Foto: Pusat Arkeologi Nasional)
|
"Mungkin ini terkait dengan resimen Monsoon Group," jelas dia.
Shinatria mengaku dirinya sudah mendengar lama soal kisah kapal U-Boat milik Jerman ini. Penelusuran dia, berdasarkan data di Jerman, memang ada dua kapal selam milik tentara Hitler yang tak selamat di Laut Jawa. Dua kapal itu sempat mengirimkan sinyal sebelum tenggelam.
Tengkorak
(Foto: Pusat Arkeologi Nasional)
|
"Ada belasan tengkorak, sekitar 14," kata Ketua Tim Peneliti Priyatno Hadi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (20/11/2013)
Penduduk setempat yang juga penyelam lokal menyarankan agar kerangka itu tetap di tempatnya saja.
"Ya ada kepercayaan lokal kalau meninggal di laut sudah didiamkan saja. Tapi kan kita peneliti, kita mau ambil sampel mau ungkap, mereka ini siapa, apakah orang Jerman atau bagaimana," terangnya.
Dalam situs Uboat.net yang memang fokus membahas segala hal tentang kapal selam U-Boat berdasarkan referensi dari sejumlah catatan terkenal para ahli, di antaranya buku U-Boat Operations of the Second World War - Vol 1 yang ditulis Kenneth Wynn, lalu Hitler's U-boat War dan German U-Boat Losses During World War II, ada 23 orang tewas dalam kapal selam itu dan 23 lainnya selamat.
Lubang Torpedo
(Foto: Pusat Arkeologi Nasional)
|
Kapal selam yang dikirim untuk tujuan membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu ini tenggelam karena torpedo dari kapal selam Belanda.
Dalam situs Uboat.net, tercatat sejarah soal kapal selam berseri U-168 tersebut. Disebutkan, kapal itu tenggelam pada pukul 01.30 tanggal 06 Oktober 1944 di perairan Jawa.
"Tenggelam di posisi 06.20S, 111.28E oleh torpedo dari kapal selam Belanda HrMs Zwaardvisch," demikian informasi di situs tersebut saat dikutip detikcom, Rabu (20/11/2013).
Pipa Udara
(Foto: Pusat Arkeologi Nasional)
|
Piring Besar
(Foto: Pusat Arkeologi Nasional)
|
Halaman 2 dari 7