"E-Procurement karena ujung tombak dari program atau kebijakan reformasi birokrasi yang kita lakukan," ujar Wakil Presiden Boediono pada Rakernas 2013 Pengadaan Barang/Jasa di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013).
Boediono menyebut E-Procurement ini mempunyai ciri-ciri yang sangat khas untuk meningkatkan kualitas tata kelola yaitu penghematan anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka penghematan itu berkisar 10 hingga 11 persen dari total pengadaan selama pertahun sebesar Rp 700 triliun. Artinya, lanjut Boediono total penghematan mencapai Rp 70 triiun.
"Ini bisa digunakan untuk meningkatkan kemakmuran dari pada hilang begitu saja dalam proses pengadaan yang tidak jelas," ucapnya.
Salah satu kelebihan program ini adalah sistem yang transparan, jelas dan prosesnya berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Dan saya berpikir kalau transparansi dan rule base ini terlaksana secara meluas dalam setiap institusi lembaga kita maka tidak saja menghemat, tapi juga membuat semua senang," kata mantan Gubernur BI ini.
"Rule Base membantu pelaksanaan proyek-proyek kita. Membantu melindungi bagi bisnis, komunitas dunia usaha juga lebih baik," imbuhnya.
(fiq/bal)