"Kapal ini dahulu mungkin ditembak dengan torpedo oleh sekutu, Belanda, sekitar tahun 1944," jelas peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Shinatria Adhityatama saat berbincang dengan detikcom, Selasa (19/11/2013).
Shinatria mengaku dirinya sudah mendengar lama soal kisah kapal U-Boat milik Jerman ini. Penelusuran dia, berdasarkan data di Jerman, memang ada dua kapal selam milik tentara Hitler yang tak selamat di Laut Jawa. Dua kapal itu sempat mengirimkan sinyal sebelum tenggelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua tahun lalu, Shinatria menyelam bersama temannya Madha Ramadan di kawasan itu. Beberapa nelayan memberitahu kalau ada bangkai kapal selam di bawah laut di sekitar Karimun. Kemudian, jebolan Arkeologi UGM ini melakukan penyelidikan literatur.
Hingga pada November 2013 ini, dengan dukungan peneliti senior Pusat Arkeologi Nasional yakni Priyatno Hadi dan Bambang Budi Utomo mereka bergerak mencari lokasi bangkai kapal selam itu. Kapal itu ditemukan di perairan Karimun Jawa, berjarak 10 jam dari Pulau Karimun Jawa. Butuh beberapa kali penyelaman sebelum akhirnya menemukan titik bangkai kapal. Tim menyewa sebuah kapal sembako untuk melakukan pencarian.
"Ini mungkin jejak Jerman di Indonesia. Mereka kabarnya ikut membantu Jepang menjaga kawasan Asia Pasifik dari sekutu. Mereka juga punya pelabuhan dok di Surabaya, Jakarta, dan Penang," terang dia.
Kapal U-Boat ini dimasanya cukup disegani. Dengan kekuatan U-Boat ini, Hitler sempat merajai dunia, angkatan perangnya amat kuat. Tak heran kalau dia sampai mengirimkan bala bantuan untuk Jepang.
"Kapal itu mungkin disergap sekutu di Laut Jawa," tutupnya.
(ndr/rmd)