"Saya yang mau disadap itu apa? Urusan Cakung, Cilincing, Pluit, mau disadap apa? Wong saya nggak ada isinya," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2013).
Jokowi mengatakan, dirinya merasa tidak penting untuk disadap, karena kesehariannya hanya mengurus berbagai permasalahan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana jika dikaitkan dengan dirinya yang kini dianggap sebagai calon presiden terpopuler untuk Pemilu 2014?
"Top apanya? Top-tip aja ndak, apa gitu loh. Yang mau disadap dari saya itu apanya? Masa urusan PKL aja disadap, sadap apanya? Masa urusan Blok G aja disadap, sadap apanya? Dan untuk apa gitu loh. Disadap itu mustinya hal yang berkaitan dengan kepentingan nasional, kepentingan negara," kata Jokowi.
Harian The Guardian melansir 10 pejabat Indonesia yang disadap intelijen Australia pada 2009, yang dikuak oleh peniup-peluit internasional Edward Snowden. Guardian edisi Senin 18 November menyebut, beberapa dari orang yang disadap saat itu adalah presiden yang menjabat saat itu dan capres 2014 seperti Hatta Rajasa dan Dino Patti Djalal.
Di akhir laporannya yang berjudul Australia's spy agencies targeted Indonesian president's mobile phone, Guardian menulis: 'Masih belum jelas siapa yang akan bertanding dalam pemilihan presiden Indonesia tahun depan, yang mana Yudhoyono, karena telah menjabat selama dua periode, tidak memenuhi syarat untuk ikut. Berdasarkan polling baru-baru ini, gubernur Jakarta yang populer Joko Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi, dan mantan jenderal Prabowo Subianto, menjadi kandidat terdepan.'
(jor/nrl)