Dalam buku Suhartono 'Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan' terbitan PT Kompas Media Nusantara yang dikutip detikcom, Senin (18/11/2013), dituliskan Hoegeng tak pandang bulu dalam membongkar kasus penyelundupan.
Robby yang akhirnya divonis 10 tahun penjara itu pernah dipergoki Hoegeng di kediaman Soeharto. Karena itu, Hoegeng urung melaporkan sepak terjang Robby ke Soeharto yang menjadi presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Papi waktu itu lagi sakit gigi. Di pipinya sampai dipasangi koyo. Setelah menunggu (Soeharto-red) lama, karena ada tamu, papi terkejut. Ternyata tamunya Robby Tjahjadi. Papi langsung pulang dan tak mau datang (ke Cendana-red), meskipun ajudan meneleponnya," terang putra Hoegeng, Didit dalam buku itu.
Hoegeng berkarier menjadi Kapolri sejak 1968. Dia dikenal sebagai seorang kepala polisi yang antikorupsi. Bahkan, Hoegeng punya prinsip dalam memberantas dan mencegah korupsi.
"Kalau mau menghilangkan korupsi di negeri ini sebenarnya gampang. Ibaratnya kalai kita mau mandi dan membersihkan badan itu harus dimulai dari atas ke bawah. Membersihkan korupsi juga demikian. Harus membersihkan korupsi di tingkat atas atau pejabatnya lebih dulu, lalu turun ke badan, atau level pejabat eselonnya dan akhirnya ke kaki hingga telapak atau ke pegawai di bawah," tuturnya.
(fdn/ndr)