"Mas Dharto, Hoegeng izinkan anak-anak Hoegeng berjualan koran atau kue agar mereka tahu bagaimana mendapatkan uang dan menggunakannya dengan baik. Jadi mereka harus bekerja dulu sebelum memiliki uang. Tak bekerja ya tak ada uang," tutur Sudharto atau Dharto menirukan Hoegeng.
Hal itu disampaikan Dharto dalam buku Suhartono 'Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan' terbitan PT Kompas Media Nusantara yang dikutip detikcom, Senin (18/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang anak Didit kala itu berjualan koran Berita Minggu setiap malam minggu sejak SMP hingga SMA. Sedangkan kakaknya Reni, berjualan kue-kue di sekolahnya di Cikini. Kue itu dibuat sang ibu Meri.
Apa yang dilakukan Hoegeng pada anak-anaknya mungkin amat berbeda jauh dengan kondisi anak pejabat zaman sekarang.
Soal lain, Hoegeng juga menolak memberi surat izin sebagai orang tua untuk anaknya Didit agar bisa masuk ke Akademi Angkatan Udara. "Meskipun itu surat izin orang tua, tetapi itu akan menjadi sebuah kemudahan untuk menjadi taruna," tutur Didit menirukan penjelasan ayahnya.
Tak hanya Didit, Hoegeng juga menolak memberi surat rekomendasi bagi anaknya Reni untuk masuk ITB. Dan anaknya itu akhirnya masuk dengan jerih payah sendiri melalui tes.
(fdn/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini