"Bisa saja gempa Ciamis menjadi pemicu Merapi meletus. Tapi tidak setiap gempa menimbulkan letusan," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto saat berbincang dengan detikcom, Senin (18/11/2013).
Hendrasto menjelaskan, saat ini tekanan antara magma dan air tanah di Merapi cukup tinggi. Sehingga ketika terjadi goyangan gempa, Merapi langsung bereaksi. Menurutnya banyak gunung yang letak geografisnya lebih dekat dengan Ciamis namun tidak mengalami reaksi apapun pasca gempa pagi tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tipe letusan seperti ini merupakan letusan freatik, yakni letusan hanya berlangsung singkat dan tidak berulang-ulang. Tremor atau getaran juga langsung berhenti ketika letusan berakhir.
"Berbeda dengan magmatis yang tremornya biasanya terus menerus. Letusan freatik kalau sudah keluar, sudah. Selesai juga gempa dan tremornya," papar Hendrasto.
Letusan freatik juga tidak menampakkan gejala sebelumnya. Letusan tersebut muncul secara mendadak dan berakhir singkat. Abu vulkanik yang sempat menghujani kawasan Klaten, Solo dan Boyolali ini juga telah berakhir.
"Seperti sekarang ini. Saat ini bisa dibilang Merapi aman," katanya.
Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 4,7 SR menggunacang Ciamis pada kedalaman 23 kilometer. Titik gempa berada di koordinat 8.33 LS dan 109.00 BT.
(kff/fdn)