Dua Bocah Ini Rancang Sistem Hankam Damaskus dengan Mainan

Dua Bocah Ini Rancang Sistem Hankam Damaskus dengan Mainan

- detikNews
Sabtu, 16 Nov 2013 16:03 WIB
Robot penjaga kota kuno (Danu Jati/ detikcom)
Jakarta - Suriah, negeri timur Mediterania yang kini tengah dikoyak perang saudara, menyimpan banyak peninggalan sejarah. Di Ancol Jakarta, ada dua anak bangsa Suriah yang mewujudkan cinta kepada tanah leluhurnya lewat sebuah karya.

Dua bocah ini adalah Elham Almoli, gadis 12 tahun, dan Faris Almoli, adik Elham yang berumur 11 tahun. Mereka sedang mempresentasikan rancangan sistem pertahanan militer di acara Olimpiade Robot Dunia 2013 di Econvention Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (16/11/2013).

Mereka merancang sistem pertahanan militer Kota Kuno Damaskus dari serangan militer yang mencoba merusak situs itu. Kota Kuno Damaskus memang dinobatkan menjadi warisan budaya oleh UNESCO. Di tempat itu, terdapat Citadel (Benteng) Roma, Gereja Ananias, dan Masjid Umayyad, serta sektor wilayah Yahudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aksi militer telah menyakiti masyarakat. Sedangkan kita di sini membuat pertahanan untuk melindungi Kota Kuno Damaskus," kata Elham yang bersemangat menjelaskan kepada orang-orang.

Elham yang berkerudung menarik ini menerangkan, rancangannya ini dibuat dari mainan merek Lego. Maket benteng ini dilengkapi dengan mainan pesawat jet dan mobil-mobilan berwarna hijau dan kuning.

"Warna hijau untuk militer, warna kuning untuk non militer," timpal Faris.

Bocah Suriah berambut pirang dan berkulit terang ini memperagakan apa yang terjadi jika truk militer berwarna hijau mencoba masuk Kota Kuno Damaskus. Portal gerbang akan menutup jika truk militer itu berada di depan gerbang. Keberadaan truk itu akhirnya mengkaktifkan sistem persenjataan lain di dalam benteng pertahanan.

"Lihat ini," kata Faris.

Jika ada pesawat militer berwarna hijau masuk ke area Kota Kuno, maka peluru-peluru roket akan otomatis meluncur menghancurkan pesawat itu.

"Ini menggunakan sensor warna," kata Elham.

Kedua bocah ini memang bukan penduduk Suriah lagi. Mereka lahir di Kanada dari orang tua asli Suriah. Saat ini, mereka bersekolah di American School di Qatar.

(dnu/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads