Adalah Amat (60) dan Novi (58), pasangan suami istri yang hidup bersama puluhan kucing dan anjing di bawah fly over Kampung Melayu, Jakarta Timur. Mereka mendapati kucing-kucing dan anjing-anjing itu di jalanan saat tengah mencari barang rongsokan.
"Biasanya kita ketemu pas mulung di pinggir jalan, ada yang dibuang, ada yang habis ditabrak mobil. Kita ambil kucing-kucing yang sakit," cerita Amat saat ditemui detikcom di 'rumahnya' bawah fly over Kampung Melayu, Jaktim, Minggu (16/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kecil kami memang sayang kucing sama anjing, kita nggak tega melihat mereka sakit. Selama kita masih mampu yang kita tetap akan pelihara," ujarnya.
Amat lalu menceritakan bagaimana ia dan istrinya menghidupi puluhan kucing dan anjing itu. "Biasa saya mulung dapat Rp 50 ribu sehari, dicukup-cukupin untuk makan kita dan kucing. Beras 2 liter sehari dibagi bareng kucing dan anjing. Kucing makan sama ikan cue, anjing pake kepala ayam biasanya," tutur Amat.
"Kita makan tempe juga nggak apa-apa, udah cukup sehat," imbuhnya yang tampak mengenakan topi saat diwawancarai itu.
Tempat tinggal Amat dan istrinya hanya berupa 'gubuk' yang terbuat dari triplek berukuran sekitar 2x3 meter di bawah fly over. Di tempat itu mereka harus berbagi tempat dengan puluhan kucing dan anjing. Sementara barang-barang rongsokan di tumpuk di sudut 'rumah'.
Selain Amat dan istrinya, di bawah fly over itu hidup juga puluhan pemulung lain senasib dengan Amat dan istrinya. Mereka pemulung yang kerap mencari barang rongsokan sekitar Jakarta Timur.
"Kasurnya buat tidur kucing sama anjing. Saya nemu kasur tipis itu pas mulung, saya cuci buat tidur mereka. Kita alas kayak gini aja nggak apa-apa kok," ujar istri Amat, Novi menunjuk tikar beralas triplek.
"Tapi kucing-kucingnya juga sering tidur sama kita, saya bangun-bangun udah 6 kucing di sebelah saya," timpal Amat terkekeh.
(bal/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini