Ketua Tim Perbantuan Teknis/Direktur Perlindungan WNI Tatang B. Razak mengatakan, para WNI tersebut diterbangkan dengan pesawat khusus Garuda Indonesia Boeing 747-400 dengan nomor penerbangan GA-981. Mereka diberangkatkan pada Jumat (15/11/2013), sekitar pukul 19.30 waktu Jeddah.
"Mereka terdiri dari 425 perempuan, 26 anak-anak, dan 45 bayi," kata Tatang dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (15/11) malam. Pesawat yang membawa para WNI diperkirakan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (16/11/2013) pukul 09.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tatang menambahkan, otoritas Arab Saudi terus melakukan proses penyelesaian dokumen perjalanan yang cukup memakan waktu karena tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan exit permit cukup banyak.
"KJRI dan tim perbantuan teknis dari Jakarta terus berupaya untuk dapat membantu penyelesaian dokumen tersebut, namun mengingat jumlah overstayers dari berbagai negara mencapai puluhan ribu saat ini dan terus bertambah, mereka harus bekerja siang dan malam serta perlu penuh kesabaran menghadapi para overstayers yang ingin segera pulang ke negaranya masing-masing," ujarnya.
Selain itu, KJRI dan tim perbantuan teknis dari Jakarta terus melakukan upaya agar penanganan WNI overstayers dapat berjalan sesuai harapan.
"Proses penyelesaian dokumen perjalanan bagi kelompok rentan terus berlangsung dan diupayakan mereka dapat dipulangkan ke tanah air secepatnya," kata Tatang.
Hingga saat ini, KJRI dan tim banyak menerima laporan baik dari masyarakat di Jeddah maupun melalui LSM, media, individu bahkan beberapa tokoh di Indonesia yang berkaitan dengan pengaduan, yang mengaku WNI overstayers di penampungan imigrasi Shumaisi.
Setiap laporan yang diterima langsung ditindaklanjuti melalui staf KJRI yang bertugas selama 24 jam di penampungan imigrasi Shumaisi dan dikoordinasikan dengan pihak otoritas imigrasi setempat.
"Namun banyak diantaranya laporan-laporan tersebut yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan," ujarnya.
(ahy/rna)