Dalam pertemuan itu, Garry mengimbau agar catur menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. "Kita diskusi tentang bagaimana dampak catur bagi pengembangan kemampuan berpikir hingga kemampuan sosial," kata Mendikbud M Nuh usai menemui Kasparov di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Salah satu contoh eksperimen yang pernah dilakukan Kasparov, imbuh Nuh, ada sekelompok siswa di satu sekolah yang mengikuti ekstrakurikuler matematika ditandingkan dengan yang ikut ekstrakurikuler catur. Pertandingannya dalam bidang matematika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasparov yang berada di samping Nuh menimpali bahwa permainan catur dalam porsi kecil pun akan berefek kepada kemampuan anak-anak, bukan hanya di bidang matematika tapi juga dalam interaksi sosial.
"Anda tidak butuh investasi yang besar dalam catur. Anda tidak perlu membangunan lapangan basket atau tenis bahkan catur juga tersedia di gadget. Artinya kita bisa memainkan kapan saja. Saya berdiskusi dengan Menteri, untuk mengenalkan catur sebagai ekskul di sekolah. Bakat ada di mana-mana. Ini adalah tugas kita memberikan kesempatan pada bakat-bakat tersebut," ungkap Kasparov yang berbahasa Inggris.
Melalui catur, imbuh Kasparov, anak-anak yang kurang beruntung bisa ditantang untuk berolahraga catur. Jika mereka sukses dan menjuarai kompetisi catur, hal ini akan memberikan nilai lebih pada diri mereka.
"Sebagai contoh beberapa GM muda kita seperti Mediana (Mediana Warda Aulia), Irene (Irene Kharisma Sukandar) dan Susanto Megaranto, juga berasal dari keluarga yang kurang mampu," lanjut Nuh.
Tahun depan, imbuh Nuh, pihaknya berencana akan mengundang Kasparov kembali. Nuh pun berangan-angan bertanding catur dengan Kasparov.
"Kita akan buat pertandingan catur simultan. Saya mau ikutan main juga. Kira-kira berapa langkah ya saya bertahan?" kata Nuh bercanda.
Sementara Utut Adianto, mengatakan kedatangan Kasparov ke Indonesia memiliki 2 tujuan. Yang pertama adalah, Kasparov ingin membuat catur sebagai alat bantu proses edukasi ke arah lebih baik.
"Kasparov dan saya sudah berteman selama 33 tahun. Selain talenta dan bakat dia juga didukung dengan kerja keras dan sistem yang baik. Dia memiliki keahlian yang kita butuhkan. Tujuan kedua adalah beliau hadir ke Indonesia, dalam rangka kampanye untuk menjadi presiden federasi catur internasional. Indonesia adalah negara pertama yang dikunjungi Kasparov," kata Utut yang juga anggota DPR Komisi X dari PDIP ini.
(nwk/nrl)