Kalangan DPP Golkar yang sangat loyal ke ketua umumnya memandang dukungan terhadap tokoh selain Ical bukan sebagai ancaman serius. Untuk JK, Golkar yakin hati mantan Wakil Presiden ini masih setia pada Golkar.
"JK hatinya masih kuning lah. Justru kami bangga kader-kader Golkar mewarnai semua tempat," kata Wasekjen Golkar Nurul Arifin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak JK punya hak politik. Pak JK juga memobilisasi followernya di luar partai, kami apresiasi yang seperti itu. Pak JK sudah menciptakan institusi dari dirinya sendiri. So far (sejauh ini), menurut kami Oke," kata Nurul.
Untuk Akbar Tandjung yang juga dipandang DPD II punya kapabilitas menjadi capres, Nurul memilih berbaik sangka. Menurutnya, Akbar pasti sadar bahwa saat ini posisinya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.
"Seperti Pak Akbar, kita tahu banyak balihonya. Tapi Pak Akbar ini kan perekat organisasi ini (Golkar). Pak Akbar pasti juga sadar betul. Kalaupun ada kritikan-kritikan, itu tetap sehat demi Golkar," tuturnya.
Ketua Forum Silaturahmi DPD II Muntasir Hamid menyatakan Akbar dan JK sebagai tokoh potensial capres. Golkar perlu menyiapkan mereka sebagai capres selain Ical yang sudah ditetapkan jauh hari.
"Kita punya Akbar Tandjung yang juga potensial untuk disandingkan dengan Mega dan Jokowi, kita punya Pak JK yang bisa disandingkan dengan Rhoma Irama atau yang lain," usul Muntasir dalam siaran pers hari ini.
(dnu/van)