Napak tilas dilakukan dengan berjalan kaki selama 86 hari, terhitung sejak 21 Agustus hingga 14 November 2013. Kegiatan dilakukan dengan membawa bendera Merah Putih, bendera lambang kebesaran Polri, serta bendera lambang Korps Brimob. Sebelumnya, titik tolak keberangkatan bermula dari tugu Polisi Istimewa (embrio Brimob) di Surabaya dan diterbangkan ke Aceh.
Total jarak tempuh untuk membawa tiga lambang kebesaran itu adalah 8.700-an kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat sama, raut haru muncuk dari Kepala Korps Brimon Irjen M Rum Murkal saat menerima penghargaan MURI.
"Setelah melakukan perjalanan panjang dari regu estafet... Pada hari ini... Perjalanan sudah berakhir. Ini (penghargaan) dipersembahkan untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Rum dengan suara terbata-bata, di hadapan Kapolri.
Menurut Rum, ide napak tilas yang dilakukan Brimob dan TNI merupakan salah satu bentuk mengenang keterlibatan satuan yang semula bernama Polisi Istimewa ini dalam merebut kemerdekaan Indonesia bersama TNI.
"Satuan yang besar bukan dihitung secara kuantitif, jumlah. Tapi secara solid dan profesional," kata Rum usai upacara peringatan HUT ke-68 Brimob.
Menurut Rum, selama napak tilas hampir tidak ada kendala yang dihadapi para personel. Hanya saja, saat memasuki Papua, kesiagaan dilakukan dengan melakukan sterilisasi dan pengawalan.
(ahy/rmd)