"Kita jangan berandai-andai dulu soal pasangan capres dan cawapres. Karena kalau terburu-buru, kita akhirnya kalah kan, dan itu sakit. Kayak Pilpres 2009," kenang Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning saat dihubungi detikcom, Kamis (13/11/2013).
Saat itu Megawati maju capres dengan cawapres Prabowo Subianto. Namun akhirnya pasangan ini tak bisa menang di Pilpres 2009. Ribka menyalahkan Prabowo yang dinilainya tak maksimal menggelontorkan uang untuk pemenangan 'Mega Pro' itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal saat itu PDIP diprediksi akan sukses, namun hasil Pilpres berkata lain. Ini juga disebabkan karena lawan PDIP terlanjur mempelajari kelemahan PDIP.
"Kita diprediksi bagus kemudian kita umumkan capres-cawapres. Waktu itu kita tersandera. Kalau terburu-buru orang lain bisa memanfaatkan dan mengetahui kelemahan kita," tutur Ribka.
Belajar dari pengalaman itu, kini PDIP tak akan terbuai oleh survei-survei yang mengangkat kadernya, Jokowi, setinggi langit. Saat ini, yang menjadi konsentrasi PDIP adalah memenangkan Pileg 2014 terlebih dahulu, dan belum mendeklarasikan capres-cawapres.
"Kita nggak boleh tidur dan berpuas diri dulu. Yang penting sekarang kita bekerja keras," ujar Ribka.
(van/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini