Boediono dan rombongan tiba di Australian Parliament House, Canberra, sekitar pukul 11.00 waktu setempat, Rabu (13/11/2013). Tony Abbott langsung menyambut Boediono di court yard. Mereka bersalaman dan bicara akrab. Boediono kemudian diajak untuk mengisi buku tamu.
Setelah itu keduanya berbincang empat mata secara di ruangan khusus, kemudian melanjutkannya ke cabinet meeting room bersama delegasi terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan Boediono kemudian berlanjut dengan para pemimpin Wakil PM Australia Warren Truss, dan pemimpin Oposisi Australia dari Partai Buruh Bill Shorten. Diskusi masing-masing berlangsung tertutup selama beberapa menit.
Deputi Bidang Politik Setwapres, Dewi Fortuna Anwar, mengatakan, pertemuan ini akan membahas sejumlah masalah. Salah satunya adalah masalah penyadapan yang mencuat akhir-akhir ini. Isu lain seperti kerjasama kedua negara bakal jadi pembahasan.
"Pasti akan dibahas itu (penyadapan). Kita akan sampaikan concern kita," kata Dewi.
Penyadapan ini terkuak setelah media di Inggris dan Australia mendapat bocoran data dari mantan pegawai CIA, Edward Snowden. Amerika Serikat dan Australia termasuk negara yang pernah menyadap Indonesia untuk kepentingan tertentu.
(mad/fjr)











































