Pernyataan politisi Fraksi Partai Demokrat ini menuai protes dari rekan koalisinya, PKS. Namun Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai jumlah istri bukan penyebab perilaku koruptif.
"Itu kebetulan yang ada faktanya tertangkap KPK dan diadili di Tipikor memiliki istri lebih dari satu," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Abdullah Dahlan di kantornya, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu tren nggak juga, tapi faktanya begitu. Tapi substansinya korupsi itu menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri," ujar Abdullah.
Sepanjang studi yang Abdullah pernah lakukan, korupsi terbagi menjadi dua yakni kebutuhan dan desain. Korupsi untuk kebutuhan sering terjadi pada tataran korupsi kecil, Abdullah mencontohkan seorang oknum pabrik yang mencuri barang jadi dan dijual di luar.
"Itu korupsi kecil-kecilan karena menurut dia gajinya tak cukup. Tapi yang desain itu memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya golongan atau dirinya," tutup Abdullah.
(vid/nrl)