Penak Jamanku To...? dari Truk, Kaus hingga Pendukung Manchester United

Tren Penak Jamanku To...?

Penak Jamanku To...? dari Truk, Kaus hingga Pendukung Manchester United

- detikNews
Selasa, 12 Nov 2013 13:32 WIB
Pedagang kaus isih penak jamanku to..? di Blok M Square, Jakarta. (Foto - Hasan Alhabsy/detikcom)
Jakarta - Piye kabare Bro...? Isih penak jamanku to...?. Kalimat itu kini banyak tertulis di bagian belakang truk, lengkap dengan gambar mendiang Presiden Soeharto sambil mengangkat tangan. Penguasa Orde Baru itu seolah ingin kembali menyapa rakyat Indonesia. Fenomena itu muncul sejak setahun terakhir.

Pada musim mudik lebaran lalu misalnya, di jalur pantai utara Jawa tak sulit menemukan truk bergambar Soeharto dengan tulisan 'Penak Jamanku To?. Selain truk, ada juga mobil Isuzu Elf maupun mobil bak terbuka.

Tak hanya di truk, kini kalimat, 'Isih penak jamanku to...? muncul dalam berbagai bentuk media. Seperti repro foto, stiker, poster, T-Shirt, hingga gantungan kunci. Banyak pedagang kaki lima di Blok M Square yang menjajakan kaus, dan stiker 'Isih penak jamanku to?.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain di Jakarta, aneka rupa stiker dan kaus 'Isih penak jamanku to...?' juga mulai marak di jalan Padjajaran Bogor, Jawa Barat. Budayawan Sujiwo Tejo menduga pencetus ide awal kalimat Soeharto itu tak menduga gagasannya bakal menjadi tren di masyarakat.





“Ada desain, yang kebanyakan justru terjadi di luar desain. Itu ada yang mendesain tapi hasilnya di luar dugaan yang membuat,” kata Sujiwo kepada detikcom Senin (11/11) kemarin.

Meski terkesan nyeleneh dan hanya sebagai bahan guyonan, sambutan masyarakat atas atribut yang menyanjung Soeharto itu kian marak. Fenomena ini menurut Sujiwo mirip dengan saat baju kotak-kotak Jokowi, -kini Gubernur DKI Jakarta-, populer di masyarakat Jakarta.

Pedagang berlomba-lomba menjual kemeja ini karena peminatnya tinggi. “Ini (kaus Soeharto) kan gerakannya masif sekali sama seperti kemeja Jokowi. Mungkin betul yang mendesain para pecinta Soeharto. Dana mereka kan tidak terbatas. Tinggal ke sopir truk, tukang sablon bisa kan,” kata Sujiwo.

Bahkan kini menurut dia jargon, 'Isih penak jamanku to...? sudah diplesetkan ke beberapa bidang persoalan lain. Misalnya, dipakai sebagai bahan candaan lucu ketika pendukung klub Manchester United Indonesia kecewa dengan prestasi tim kesayangannya setelah dilatih David Moyes.

Jargon ala Soeharto ini pun sudah menyebar di berbagai daerah di Tanah Air. “Di Kalimantan, Makasar, Aceh, gerakan ini masif sekali,” kata Sujiwo.

Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Ari Junaedi menilai, respon dari masyarakat yang antusias atas jargon dalam bahasa jawa tersebut tidak bisa disalahkan dan masih wajar. “Ini candaan masyarakat. Wajar melihat hal seperti ini,” kata Ari kepada detikcom kemarin.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads