"Seiring dengan pergerakannya memasuki daratan China, intensitas super typhoon Haiyan semakin melemah dan diperkirakan akan memasuki masa punah pada tanggal 11 November 2013 pukul 19.00 WIB," kata Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Achmad Zakir dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/11/2013).
Jelang kepunahannya, Haiyan telah bergerak ke arah barat laut dan memasuki daratan China bagian selatan. Namun BMKG menyatakan topan ini tak berdampak pada cuaca di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara klimatologis masih ada peluang satu siklon tropis lagi yang dapat tumbuh di bulan November ini," imbuh Achmad.
Tetapi masyarakat Indonesia tidak perlu panik. BMKG menyatakan topan ketiga itu tak akan melintasi Indonesia.
"Bila dilihat dari pergerakannya, pola umum pergerakan siklon tropis di Samudera Pasifik barat laut adalah dari timur ke barat dengan kecenderungan berbelok ke utara menuju daratan China dan Jepang. Sehingga dapat dipastikan bahwa siklon tropis di wilayah ini tidak akan melintasi wilayah Indonesia," papar Achmad.
Topan Super Haiyan yang tumbuh pada tanggal 4 November 2013 pukul 07.00 WIB di Samudera Pasifik telah memasuki daratan Filipina bagian tengah pada tanggal 8 November 2013. Pada saat memasuki daratan Philipina, super typhoon Haiyan berada dalam kategori 5 dengan kecepatan angin maksimum 125 knot (230 km/jam). Kuatnya intensitas topan ini telah memporak-porandakan Provinsi Samar dan Leyte di Philipina.
Bencana alam yang diakibatkan oleh Haiyan antara lain banjir, angin kencang, dan tanah longsor. Korban tewas diperkirakan mencapai 10.000 orang. Sekitar 800.000 orang harus mengungsi dari tempat asalnya akibat fenomena alam ini.
(dnu/ahy)