Boediono lulus dari UWA dengan gelar sarjana ekonomi. Setelah lulus, pria yang pernah duduk sebagai gubernur Bank Indonesia dan menteri keuangan ini melanjutkan kuliah master ke Monash University dan doktorat di Wharton School of the University of Pennsylvania di tahun 1979.
Tahun 2011 lalu, Pak Boed, sapaan akrab Boediono mendapat gelar kehormatan doktor honoris causa dari UWA. Kini, berselang dua tahun kemudian, Boediono kembali lagi ke UWA dalam rangka menjadi pembicara di peringatan 52nd Shann Memorial Lecture 2013 and 100th Year of Economics, sebuah acara yang digelar untuk mengenang jasa Edward Shann, ekonom terkenal di Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi Fortuna Anwar, Deputi politik Setwapres, yang hadir dalam pertemuan itu menjelaskan, program beasiswa itu bernama Boediono Scholarship. Nama Boediono sengaja dipakai sebagai simbol tokoh Indonesia yang sukses lulusan UWA.
"Boediono scholarship itu dananya dari pihak Australia dan swasta, diberikan untuk mahasiswa yang mau belajar untuk Indonesia, maksimum empat orang dalam setahun, masing-masing mendapai AUD 5.000," kata Dewi di sela-sela acara pidato Boediono di Perth, Australia, Senin (11/11/2013).
Ada juga program lain bernama Boediono prize. Itu adalah pemberian hadiah bagi mahasiswa berprestasi tinggi yang studi Indonesia di kampus UWA. Menurut Dewi, dana hadiah diberikan oleh Boediono dari kantong pribadi.
"Bapak Boediono sendiri mendonasikan US$ 20 ribu. Dikelola jadi Boediono prize,"terangnya.
Para penerima hadiah itu ditemui langsung Boediono sore tadi waktu Perth. Mereka diharapkan bisa memanfaatkan dana dan beasiswa dengan baik, dan semakin antusias belajar tentang Indonesia.
"Yang menarik jumlah mahasiswa di Australia menurun, namun khusus di UWA meningkat. Waktu 2009, masuk mahasiswa baru 12 orang. sekarang 70 orang," cerita Dewi.
(mad/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini