Ini Cerita Lengkap Perampok Tembak Warga di Pasar Minggu Versi Polisi

Jakarta - Kepolisian Sektor Pasar Minggu akhirnya memberikan penjelasan lengkap soal perampokan yang menyebabkan seorang warga tertembak. Peristiwa yang terjadi di Jalan Amil Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel tersebut mengakibatkan kerugian Rp 2 juta.

"Pencurian dengan kekerasan dilakukan oleh 2 orang tersangka yang belum diketahui identitasnya, menggunakan sepeda motor Mio dengan ciri-ciri memakai jaket silver lengan warna hijau, memakai helm half face warna putih dan badan gemuk," ujar kapolsek Pasar Minggu, Kompol Adri Desas Furyanto saat dihubungi, Jumat (8/11/2013).

Menurut Adri, dari keterangan saksi mata, 2 orang pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut melancarkan aksinya di rumah warga berinisial HDD (45) sekitar pukul 14.30 WIB. Satu pelaku menjaga di sepeda motor, sementara pelaku lainnya masuk ke dalam rumah dengan merusak gembok pagar dan mencongkel pintu kamar korban.

"NS (25), pembantu rumah tangga yang berada di lantai 2 mendengar suara pintu terbuka dan melihat pelaku sedang mencongkel pintu kamar. Ketakutan, NS langsung menelepon saksi SKN (28). Dari luar rumah, SKN langsung berteriak 'maling' sehingga pelaku kaget," jelas Adri.

Karena kepergok oleh SKN, pelaku yang mencongkel pintu kemudian menodong pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan tersebut agar disuruh pergi serta menembaknya di betis sebelah kiri. Setelah itu kedua pelaku tersebut langsung kabur.

"Korban SKN langsung dilarikan ke RS Siaga," papar Adri.

Satpam RS Siaga yang mengetahui peristiwa itu langsung menghubungi Polsek Pasar Minggu. Sayang, penembakan terjadi pada saat hujan deras, sehingga pelaku sulit dikenali.

"Korban SKN menderita luka tembak terserempet peluru di betis sebelah kiri dengan luka robek sepanjang 10 cm. Saat ini kondisi sudah sehat dan bisa berjalan lagi," kata Adri.

Tak lama polisi langsung mendatangi lokasi. Saat ini lokasi telah dipasangi police line dan saksi mata yang berada di lokasi kejadian telah divisum serta dimintai keterangan.

(rni/ndr)