Kanit V Subdit Jatanras Kompol Antonius Agus mengatakan, kedua tersangka bahkan menyiapkan sesajen untuk ritual mereka dalam rangka menghilangkan jejak itu.
"Mereka sempat membeli dua ekor kambing untuk dikorbankan agar mereka tidak tertangkap polisi," kata Agus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menginap di kuburan-kuburan, ada sekitar 5 kuburan yang mereka inapi. Di satu tempat kuburan itu mereka bisa hingga 4 hari menginap," ujar Agus.
Selama ngemit di kuburan itu, mereka memohon doa agar tidak ditangkap polisi atas perbuatannya dalam pembunuhan istri Gatot Supiartono, pejabat esolon I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Lalu tersangka sempat menginap di gua Sang Hyang Sira selama 2 malam," lanjut Agus.
Agus melanjutkan, dalam pelariannya itu, tersangka Rusky dan Pago menggunakan perahu kecil untuk masuk dan keluar hutan di daerah Ujung Kulon, Banten. Mereka berjalan kaki di hutan itu.
Setelah merasa yakin mereka tidak akan tertangkap polisi, kedua tersangka ini kemudian berpisah pada tanggal 5 November 2013 lalu. Tersangka Pago kemudian menginap di rumah saudaranya di Kampung Ciseket, Pandeglang, Banten, hingga akhirnya berhasil ditangkap polisi.
"Sementara tersangka Rusky kabur ke tempat lain," tukas Agus.
(mei/mad)