Denpasar - Korban meninggal akibat gempa berkekuatan 6,5 skala richter di Alor, Nusa Tenggara Timur, bertambah menjadi 16 orang. Sementara korban luka berat 5 orang dan korban luka ringan 142 orang.Informasi ini diperoleh
detikcom dari Sekretaris Posko Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Alor, Muhammad Bere, yang dihubungi melalui telepon, Jumat (12/11/2004) pukul 14.00 WIB.Ke-16 korban meninggal itu terdapat di lima kecamatan. Yakni di Kecamatan Teluk Mutiara (Kalabahi) 2 orang, Alor Timur Laut 8 orang, Alor Tengah Utara 4 orang, Pantar 1 orang, dan Alor Timur 1 orang.Gempa ini juga menimbulkan gelombang Tsunami di kawasan Pantai Maritaing, Alor Timur, sekitar 98 kilometer arah timur Kalabahi. Namun, menurut Bere, gelombang Tsunami ini terlalu tinggi. "Tidak benar kalau ada gelombang tsunami setinggi 150 meter," tukasnya.Korban luka-luka kini 47 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi, Alor. Mereka semuanya dirawat di luar gedung, yakni di halaman, karena mengantisipasi terjadinya gempa susulan.Sementara itu jalan yang menghubungan Kalabahi dan Maritaing terputus akibat tertimbun reruntuhan bukit Sibone. Jalan ini membelah bukit, dan reruntuhan bukit menimpa jalan. "Jalan menuju Kecamatan Alor Timur dan Alor Timur Laut terputus," ujar Bere.Sementara itu menurut informasi yang dikumpulkan
detikcom, akibat gempa paling terjadi di kampung Bukapiting, arah timur Kalabahi. Hampir semua bangunan di kawanan ini rusak, seperti rumah penduduk, puskesmas, gereja dan sekolah.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini