Buruh mulai berkumpul sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka datang dengan menggunakan motor dan mobil. Sebuah mobil pikap disulap demonstran menjadi panggung orasi.
"Copot Kapolres Bekasi yang melakukan pembiaran kepada ormas yang menggunakan senjata tajam, dan melukai buruh pada saat mogok nasional," kata Koordinator Aksi Nurdin Muhidin dalam orasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada aksi demo buruh yang berlangsung 31 Oktober sampai 1 November kemarin diwarnai beberapa aksi kekerasan. Polda Metro Jaya melansir terdapat empat lokasi di kawasan Bekasi yang diwarnai aksi anarkis selama demo buruh yang berlangsung kemarin.
Empat lokasi tersebut adalah di PT. Abacus, Cikarang, PT Gamaplast, Kabupaten Bekasi, PT HIJO, Cibitung, dan PT Kahoindah, Tambun. Di dua lokasi pertama buruh sempat bersitegang dengan organisasi kemasyarakatan.
Di lokasi PT Abacus, 5 buruh luka-luka akibat bacokan anggota PP. Mereka yang terluka adalah Joko Triono, Subandi, Imron K, Ade dan Karma. Para korban mengalami luka di bibir, luka bacok di kepala dan punggung belakang hingga luka karena diinjak-injak. Kini mereka dirawat di RS Hosana Lippo.
Di PT Gamaplast terdapat 1 orang buruh yang terluka atas nama Agus Sucahyo. Dalam kejadian itu juga ada 4 motor milik buruh yang dirusak ormas.
Di lokasi PT HIJO kawasan, buruh FSPMI bentrok dengan masyarakat. Bentrok ini juga menyebabkan dua korban luka-luka dari pihak masyarakat. Korban atas nama Abu talib dan Supriyanto. Polisi menduga keributan ini akibat konvoi buruh FSPMI yang menganggu kenyamanan masyarakat.
Sementara di PT Kahoindah, Tambun, para buruh dari SPMI melakukan aksi pengerusakan. 5 Buruh diamankan dalam aksi ini. Untuk kejadian di PT Kahoindah, Polisi mengamankan buruh atasnama Hengki Miko, Arif Hidayat, Sriyono, Abdul Rozak, dan Rusbandi. Polisi mengamankan barang bukti seperti 1 palu, 3 gembok yang sudah rusak dan rekaman CCTV.
(ahy/mpr)