"Itu saya tidak tahu ya. Jadi yang jelas dia warga di sana," kata Rum di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013).
Menurut Rum, soal Wawan yang kerap terlihat di kawasan ruko sebelum insiden penembakan terjadi karena Wawan berdomisili tak jauh dari komplek ruko tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Rum menegaskan, insiden penembakan yang dilakukan Wawan terhadap satpam bernama Bachrudin tidak menghilangkan kewajiban setiap anggota Polri untuk tetap memberikan perlindungan kepada masyarakat. Karena itu Rum meyakini jika sebenarnya Wawan tidak merniat untuk menembak korban apalagi membunuhnya.
"Saya kan sudah katakan jika kita ingin memberikan perlindungan dan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Bila itu terjadi, tidak dikehendaki pada diri dia, tidak dimaksud oleh diri dia. Maka dia wajib meminta maaf kepada masyarakat," jelas Rum.
Sebelumnya, Briptu Wawan diketahui menjadi pembina keamanan di Komplek Ruko Seribu Cengkareng, Jakarta Barat sejak 2009 silam. Setiap bulannya, Wawan mendapatkan insentif atas jasanya membina para satpam setempat.
"(Bayarannya) Tiga ratus ribu sebulan, " ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Wawan menembak Bachrudin karena korban menolak memberi hormat. Insiden penembakan itu terjadi tadi malam.
(rmd/fjr)